Empat BUMN Media dan Percetakan Ini Dilebur Jadi Satu

BUMN
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berinisiatif memulai kerja sama pembentukan usaha patungan antarBUMN di bidang media dan percetakan. Proses merger akan dilakukan setelah kerja sama operasional berjalan dengan baik.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampur‎no mengatakan,‎ bentuk sementara sinergi BUMN ini adalah kerjasama operasi. Dan dinamakan National Publishing and News Corporation (NPNC).

"Kalau sama-sama digabung secara legal (merger) kami akan lihat ke depannya. Tapi sekarang secara operasi disamakan," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

BUMN yang membentuk usaha bersama ini meliputi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Perum Percetakan Negara RI (PNRI), PT Balai Pustaka, dan Perum Perusahaan Perfilman Negara (PFN).

Ia mengatakan, dengan penggabungan sumber daya tersebut, daya saing keempat BUMN ini diharapkan akan meningkat. Sehingga diharapkan bisa menggarap lebih banyak proyek-proyek, khususnya di lingkungan BUMN dan instansi pemerintah.
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

"Kalau PNRI dan Balai Pustaka sudah ada KSO (kerja sama operasi) selama ini, secara operasi sekarang sudah bersatu, kemudian kalau order bisa sama-sama, tidak saling sikut," katanya.

Harry mengungkapkan, keempat perusahaan pelat merah tersebut nantinya akan melakukan penawaran tender atas nama NPNC, dan kemudian proyek tender akan dikerjakan sesuai dengan bidang usaha mereka.

"Misalnya ada tender pengadaan Al-Quran di Kementerian Agama, percetakan bisa dilakukan oleh PNRI, publishing oleh Balai Pusataka. Sementara PFN dan Antara bisa menggarap konten-konten terkait lainnya."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya