SKK Migas: Produksi Minyak Bumi RI Makin Turun

Ilustrasi pengeboran minyak
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi minyak bumi Indonesia akan terus mengalami penyusutan, seiring berkurangnya cadangan minyak dan sedikitnya ditemukan wilayah eksplorasi baru.

Beredar Kabar, Kepala SKK Migas Akan Diganti
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Senin 22 Februari 2016, menyampaikan, setelah beberapa tahun ini profil realisasi lifting minyak, atau produksi minyak Indonesia terus menurun.
 
Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran
"Untuk profil realisasi produksi minyak dari 2010, turun terus hingga sekarang 2016. Apalagi, untuk lima tahun ke depan, ini akan terus menurun," kata Amien di Komisi VII DPR RI, Senayan Jakarta.
 
Proyek LNG Tangguh Dapat Pinjaman Rp50,55 Triliun
Amien menjelaskan, saat ini, produksi minyak hanya sebanyak 817 ribu barel per hari (bph) yang masih di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2016 yang ditarget mencapai 830 ribu bph.
 
?"Kalau dulu, produksi minyak lebih banyak ketimbang air, sekarang 90 persen air," kata Amien.
 
Menurutnya, cadangan minyak Indonesia saat ini jauh lebih kecil, yaitu sekitar empat miliar barel, menyusut dibanding tahun 1960 hingga 1970 yang mencapai 20 miliar barel. Hal tersebut, disebabkan oleh pengembalian cadangan minyak yang lambat.
 
"Pertumbuhan cadangan negatif, atau cadangan menurun, karena penemuan cadangan tidak bisa cepat. Selain itu, kapasitas produksi juga menurun?," ungkap Amien.
 
Ia menjelaskan, pada 2010 lalu, realisasi produksi minyak masih mencapai 942 ribu bph, dan pada 2016, diperkirakan hanya mencapai 825 ribu bph, dan hingga 2020 diprediksi hanya 550 ribu b?ph.
 
?"Saat ini, ada 312 wilayah kerja Migas di Indonesia, sedangkan yang eksplorasi cukup banyak. Jadi, kami harap dari eksplorasi akan ditemukan banyak cadangan," tutur Amien. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya