Pendapatan 17 BUMN Ditarget Rp920 Triliun

Kantor Kementerian BUMN.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Pendapatan 17 perusahaan pelat merah di bidang energi, logistik, kawasan, dan pariwisata diperkirakan sebesar Rp920,69 triliun. Angka ini meningkat delapan persen, dibandingkan dengan pendapatan belasan perusahaan pelat merah tahun buku 2015 yang sebesar Rp854,59 triliun.

"Pertumbuhan pendapatan tahun 2016 akan didorong peningkatan kinerja perusahaan, seiring dengan program sinergi yang dijalankan di sektor-sektor itu," kata Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Edwin Hidayat Abdullah, kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat 26 Februari 2016.

Edwin mengharapkan, sinergi tersebut bisa mendongkrak laba bersih naik dari Rp34,9 triliun pada 2015, menjadi Rp40,78 triliun pada 2016. Laba usaha (EBITDA) pun diperkirakan naik dari Rp134,59 triliun pada 2015, menjadi Rp134,44 triliun pada 2016.

Dia mengatakan, sinergi-sinergi yang dimaksud itu merupakan sinergi yang tercipta antara belasan perusahaan BUMN yang ada di sektor pariwisata, energi, logistik, dan kawasan industri.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Misalnya, di sektor pariwisata, ada perjanjian kerja sama hotel perusahaan pelat merah dengan BUMN. Hal ini bertujuan untuk meraih target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang pada 2019.

"Kontribusi pariwisata terhadap PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto) sebesar 15 persen pada tahun 2019," kata Edwin.

17 perusahaan BUMN yang dimaksud adalah PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara, PT Perusahaan Gas Negara, PT Sarinah, PT Bhanda Ghara Reksa, dan PT Energy Management Indonesia. 

Kemudian, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Pos Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, serta PT Indonesia Tourism Development Company.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Ada juga PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Makassar, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Kawasan Berikat Nusantara. (asp)

Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021