Arab Saudi Incar Sektor Properti Indonesia

Ilustrasi investasi.
Sumber :
  • Rumahku.com

VIVA.co.id -  Tim marketing investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk wilayah Timur Tengah mengidentifikasi adanya minat  dari salah satu grup besar di Arab Saudi berinvestasi di sektor properti dan industri.  

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Kepala BKPM Modal Franky Sibarani menyampaikan minat itu terlihat dari kunjungan yang dilakukan perusahaan untuk menjajaki peluang menanamkan modalnya di Indonesia.

“Secara spesifik mereka mencari peluang di sektor properti dan industri, kemudian berupaya mengumpulkan informasi terkait administrasi investasi, perbankan serta ketenagakerjaan,” kata Franky dalam keterangan resmi, Selasa 8 Maret 2016. 
Aprindo: Pusat Belanja dan Mal Buka Seperti Biasa
 
Menurut Franky, perusahaan yang dimiliki keluarga Arab tersebut merupakan perusahaan terbesar kelima di Arab Saudi, di mana investasi tersebar di sektor real estate, perbankan, industri makanan dan minuman, komoditas, perhotelan, dan baja.
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
 
"Mereka sudah menargetkan masuk ke Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi utama dan mereka akan masuk dalam jangka panjang," tuturnya. 
 
BKPM mulai membidik investor Timur Tengah sebagai salah satu sektor kawasan prioritas asal investasi. Realisasi investasi negara-negara Timur Tengah di Indonesia periode 2010-2015 tercatat Rp6,7 triliun atau setara dengan 11 persen relatif kecil dari komitmen yang diajukan dalam periode yang sama yang mencapai Rp61,2 triliun.
 
Apabila dibandingkan dengan total realisasi investasi 2015, kontribusi Timur Tengah hanya 1,2 persen.
 
Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Abu Dhabi Agus Prayitno menjelaskan bahwa selama ini investor Arab lebih memilih masuk dalam portofolio (pasar modal) dengan mengakuisisi saham perusahaan-perusahaan go public di Indonesia daripada direct investment. 
 
Timur Tengah merupakan salah satu prioritas kawasan pemasaran investasi BKPM pada tahun 2016 bersama Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Malaysia, dan Inggris.
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya