Rupiah Masih Sulit Keluar dari Zona Merah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan masih dalam tren pelemahan dan belum menunjukkan adanya peluang rebound atau balik arah. Rupiah diperkirakan kembali ke zona merah di level Rp13.365.

Rusia Umumkan Hari Tenang, Rupiah Kembali Menguat

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju dolar kembali memperlihatkan penguatannya seiring adanya ekspektasi peningkatan Fed Fund Rate (suku bunga AS). Jika kondisi ini berlanjut maka laju rupiah akan semakin dalam pelemahannya

"Kondisi ini berimbas pada kembali melemahnya laju rupiah dan kemarin diperdagangkan di level Rp13.342 per dolar," ujarnya di jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.

Invasi Rusia Masih Terus Berlanjut, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Selain itu, kata Reza , laju dolar juga terlihat kembali melanjutkan penguatannya setelah harga komoditas yang gagal untuk bertahan di teritori positif. Penguatan tersebut tampaknya mampu dimanfaatkan pelaku pasar untuk terus mengakumulasi dolar dibandingkan mata uang dunia yang berbasis komoditas di pasar spot. 

Namun, secara fundamental, kondisi ekonomi dalam negeri sebenarnya cukup positif dengan data ekonomi yang mulai stabil dan potensi penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dibayangi Sentimen Negatif, Rupiah Melemah

"Tetapi, oleh karena minim sentimen positif maka sejauh ini pergerakan rupiah memang terpengaruh oleh hot money dan sentimen eksternal," tuturnya.

Pihaknya memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.375 hingga Rp13.200. "Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah," ujarnya.

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

Rupiah menguat sebesar 0,35 persen ke posisi Rp14.295 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.341 per dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022