Blue Bird Tingkatkan Kompensasi Pengemudi

Armada Taksi Blue Bird. Ilustrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD), membukukan laba bersih konsolidasi sepanjang 2015 mencapai Rp828,94 miliar. Angka ini naik 12,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp739,25 miliar.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Direktur Utama Blue Bird, Purnomo Prawiro, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 1 April 2016, mengatakan bahwa kenaikan laba bersih ini didorong penurunan biaya bunga.

"Penurunanan biaya bunga tersebut disebabkan belanja yang dilakukan oleh perseroan dengan dana hasil IPO," katanya.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Seiring laba, pendapatan bersih tumbuh 15,15 persen menjadi Rp5,47 triliun, dibandingkan periode yang sama di 2014 sebesar Rp4,75 triliun. Peningkatan tarif tersebut ditopang pemerintah yang menyetujui kenaikan tarif taksi regular per kilometer, dari Rp3.600/km ke Rp4.000/km atau terdapat kenaikan sekitar 11 persen di akhir 2014.

Selain itu penambahan jumlah armada operasional taksi regular naik sekitar  delapan persen pada 2015 menjadi 19.377 unit dari 17.882 unit di 2014.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Adapun biaya langsung taksi regular BIRD pada 2015 naik 16 persen di 2015 dibandingkan periode yang sama 2014. Kenaikan biaya langsung terutama dipicu dua komponen biaya, yaitu kenaikan kompensasi kepada pengemudi dan beban bahan bakar atau Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kompensasi kepada pengemudi merupakan komponen biaya langsung terbesar yaitu sekitar Rp1,4 triliun pada 2015 dibandingkan Rp1,1 triliun di 2014 yang mencerminkan kenaikan sekitar 20 persen di tahun 2015 dibandingkan dengan 2014," tuturnya.

Purnomo menambahkan kompensasi kepada pengemudi mencerminkan pendapatan bersama (shared revenues) dari BIRD kepada pengemudi regular taksi sebesar 31,4 persen dari pendapatan di 2015, lebih besar dari 2014 sebesar 30,3 persen.

"Ini juga lebih besar daripada beban bahan bakar yang mencapai 22,8 persen dari pendapatan di 2015," ujarnya.

Ditambahkan, dari tahun ke tahun (periode 2011-2015), bagian kompensasi kepada pengemudi dari pendapatan perseroan selalu meningkat. Sebagai contoh di 2011, BIRD membagi pendapatan bersama dengan pengemudi sebesar 27 persen, sedangkan di 2015 mengalami peningkatan sekitar 31 persen.

"Blue Bird mengambil kebijakan perusahaan berkorban demi kesejahteraan pengemudi dengan jalan ini, sekaligus meningkatkan kompensasi kepada pengemudi taksi regular mengingat kondisi ekonomi yang sedang sulit," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya