Target Kredit Perbankan Sulit Tercapai, Ini Sebabnya

Ilustrasi akvitas perbankan
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Target penyaluran kredit perbankan tahun ini yang berada pada angka kisaran 12 hingga 14 persen, diperkirakan akan sulit dicapai. Apalagi perekonomian nasional saat ini belum pulih dari keterpurukan. 

OJK Catat Kredit Perbankan Tumbuh, Tapi DPK Turun Rp 7.608 Triliun

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) A Tony Prasetiantono menilai, permintaan akan kredit di Indonesia saat ini masih melemah. Meskipun target penurunan suku bunga yang saat ini tengah digenjot, sepertinya tidak banyak mempengaruhi permintaan kredit.

"Kalau suku bunga dipaksa untuk turun, bukan berarti permintaan naik. Teorinya memang kalau suku bunga turun, permintaan naik. Akan tetapi, ada faktor lain yang menentukan," kata Tony di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Rabu, 11 Mei 2016.

Kenaikan Harga Komoditas Bantu Kinerja Perbankan Nasional

Faktor yang menentukan tersebut, Tony menjelaskan, berada pada kacamata persepsi dan keyakinan konsumen. Apabila keyakinan konsumen rendah, maka otomatis permintaan akan kredit bakal menurun.

"Maka dari itu, saya berani memastikan target (penyaluran) kredit 12 sampai 14 persen sulit direalisasikan," tuturnya.

Kredit Meningkat, KSSK Beberkan Langkah Perbankan Dorong Ekonomi RI

Tony mengungkapkan, perlambatan penyaluran kredit sudah terlihat di berbagai bank di Indonesia. Sebab, menurutnya, pada dasarnya kredit dibutuhkan pebankan agar dapat tetap hidup. Namun, bank pun perlu memperhatikan kualitas kredit yang disalurkan.

"Bank akan hidup kalau kredit terekspansi, tapi kalau kualitasnya tidak dijaga dengan baik maka akan menjadi masalah," ujarnya.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

OJK: Pertumbuhan Kredit Perbankan 2022 Ditopang Kredit Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa kredit perbankan pada November 2022 tumbuh meningkat menjadi 11,16 persen yoy.

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2023