VIVA.co.id – Harga minya naik satu persen pada perdagangan Kamis waktu Amerika Serikat atau Jumat pagi, 13 Mei waktu Indonesia. Minyak mentah AS mencapai level tertingginya dalam enam bulan, didorong pertimbangan investor yang memperkirakan ketatnya pasokan global.
Dilansir dari Reuters, kekhawatiran terjadinya pemadaman utama produksi minyak mentah Nigeria juga mendorong kenaikan harga di pasar internasional.
Baca juga:
Minyak patokan internasional Brent ditutup naik 48 sen ke level US48,08 per barel. Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 47 sen menjadi US$46,70 per barel.
Dengan kenaikan ini, Brent berada di jalur kenaikan mingguan sebesar enam persen, sedangkan WTI sudah naik empat persen. Melanjutkan tren kenaikannya yang telah bertambah US$20 per barel dari posisi terendahnya pada Januari dan Februari.
Analis menilai, WTI bisa naik ke level US$51 per barel pada tahun ini. Didorong beberapa sentimen positif hingga akhir tahun ini.
"Tapi dari prespektif jangka panjang, kami masih melihat pasar menyiapkan untuk anjloknya harga minyak bulan depan," ujar Konsultan dari Ritterbusch & Associates di Chicago.
Harga Minyak Dunia Meroket, WTI dan Brent Tembus US$90 Per Barel
Harga minyak dunia naik karena dipengaruhi naiknya permintaan produksi di tengah stok yang terbatas.
