Dua Minggu Jelang Puasa, Permintaan Beras Turun

Pedagang beras di pasar Cipinang/Ilustrasi
Sumber :
  • Ade Alfath/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Permintaan beras belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan, untuk dua minggu jelang memasuki bulan puasa. Hal itu diakui oleh pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. 

Mentan Amran Sulaiman Dorong "Tanam Culik" di Tuban untuk Percepatan Produksi Beras

Salah satu pedagang, Uwi (44) mengatakan, penjualan justru menurun di pertengahan bulan ini.

"Sekarang lagi sepi, karena pertengahan bulan kali ya. Biasanya saya jual normal lima ton sehari, sekarang cuma dua ton," ujar Uwi ditemui di pasar induk Cipinang, Jakarta, Jumat 20 Mei 2016.

Ada El Nino, Mentan Targetkan Produksi Beras 3,5 Juta Ton hingga Akhir Tahun

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pedagang lain, Rosidin (37) yang menyebut belum ada kenaikan permintaan dari konsumen. Harga beras pun saat ini masih normal, bahkan cenderung turun dibandingkan awal bulan Mei lalu.

Untuk kualitas terendah, kata dia, dijual seharga Rp8.500 per kilogram, atau turun Rp200 dibanding harga awal bulan. Sementara itu, kualitas tertinggi berada di kisaran Rp12 ribu per kg. 

Plt Mentan Arief Prasetyo Adi Genjot Produksi Beras 35 Juta Ton Hadapi El Nino

Menurut Rosidin, kenaikan permintaan biasanya baru terjadi saat memasuki awal puasa hingga puncaknya seminggu jelang Lebaran. Penjualan saat itu mampu mencapai dua kali lipat dibanding hari normal.

"Harganya bisa naik 10 persen dibanding (harga) sekarang," kata dia.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVA.co.id, rata-rata pedagang di Pasar Induk Cipinang mensuplai beras dari sentra produksi beras di Indramayu, Karawang, Subang, Bandung, dan daerah lainnya di Jawa Barat dan Tengah. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya