Rupiah Loyo Respons Keputusan Rating Ini

Proses penghitungan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini mengalami pelemahan ketimbang perdagangan kemarin. 

Sendi Ekonomi RI Bisa Ditopang dari Peringkat S&P

Rupiah loyo karena sejumlah sentimen salah satunya keputusan lembaga pemeringkat Standard & Poor's yang belum juga memberikan gelar layak investasi (Investment grade) pada surat utang Indonesia. 

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, yang dikutip VIVA.co.id, Kamis 2 Juni 2016, dolar AS menguat ke level Rp13.695. Ketimbang perdagangan pasar keuangan kemarin yang dipatok Rp13.671. 

Krisis Diplomatik, S&P Turunkan Peringkat Utang Qatar

Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, meski laju dolar AS yang cenderung melemah terhadap yen dan euro, pelaku pasar merespons negatif keputusan S&P tersebut. 

Selain itu menurut dia, inflasi yang terjadi pada Mel lalu, juga memperburuk sentimen pasar keuangan. Hal itu pula yang berkontribusi melemahkan rupiah. 

Dampak Peringkat Layak Investasi Terasa Tahun Depan

"Dengan sentimen-sentimen tersebut membuat rupiah kembali mengalami pelemahan. Inflasi yang melonjak dari bulan sebelumnya dan belum adanya kabar kenaikan rating Indonesia memberikan tekanan pada rupiah," tuturnya kepada VIVA.co.id

Kantor lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's

Luhut Pede Peringkat Utang RI dari S&P Bakal Naik Lagi

Stabilitas makro dan fiskal RI dalam kondisi sangat baik.

img_title
VIVA.co.id
20 Oktober 2017