BI Rate Turun, Berdampak Baik ke Investasi Langsung

Wapres Jusuf Kalla (tengahi) bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Langkah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) menjadi 6,5 persen, langsung disambut baik Wakil Presiden Jusuf Kalla. Upaya BI menurunkan suku bunganya, diharapkan dapat mengurangi beban biaya modal investasi di tengah perlambatan ekonomi.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"Kalau BI rate turun, berarti akan mengurangi biaya modal kan. Meski memang pendapatan tabungan akan lebih turun, tapi tentu juga mengurangi beban bunga untuk pinjaman itu artinya," tegas Wapres, saat ditemui media di kantornya, Jalan Merdeka Utara, pada Jumat 17 Juni 2016.

Dia menjelaskan, dengan bunga yang sekarang lebih rendah tentu dunia usaha akan lebih bergairah, karena ongkos di bidang permodalan menurun. Hal itu pula juga mengartikan biaya pokok bunga pinjaman untuk modal usaha bisa turun, jadi lebih baik untuk usaha.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Ini juga berarti dengan dahulu, katakanlah orang investasi karena IRR (Interest Rate of Return) sebesar 12 persen, sulit sekali dicapai karena bunga terlalu tinggi. Sekarang, dengan bunga lebih rendah, tentu bisa lebih mudah dicapai karena harga pokoknya bisa turun," jelasnya.

Wapres menambahkan, dengan bunga yang lebih rendah saat ini, pemerintah juga sebenarnya ingin para pemodal mau menginvestasikan langsung modalnya, dibandingkan hanya menyimpan modalnya di deposito perbankan. Hal ini, dinilai dapat menumbuhkan ekonomi lebih berkesinambungan.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

Sebelumnya, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI ditetapkan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25 basis poin (bps) menjadi 6,50 persen. BI rate diturunkan dengan suku bunga deposit facility di level 4,50 persen, dan lending facility 7,0 persen.

Selain itu, BI juga putuskan 7-Days Reverse Repo Rate turun dari level 5,50 persen menjadi sebesar 5,25 persen. Dengan demikian, untuk tenor tujuh hari sebesar 5,25 persen, dua pekan 5,45 persen, dan satu bulan sebesar 5,70 persen. Kemudian, tenor tiga bulan sebesar 6,10 persen, enam bulan 6,30 persen, sembilan bulan 6,40 persen, dan 12 bulan sebesar 6,50 persen. (asp)

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022