- BusinessInsider
VIVA.co.id – Kota Auckland di Selandia Baru sedang mengalami defisit perumahan, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan warganya. Hal itu menginspirasi pemerintah setempat untuk berani membayar 5.000 dolar Selandia Baru atau setara dengan Rp47,3 juta (kurs Rp9.469 per dolar Selandia Baru) bagi warganya yang mau pindah ke kota lain.
Dilansir dari CNBC, Selasa 21 Juni 2016, pengumuman itu disampaikan pemerintah setempat pada Senin waktu lokal. Hingga kini sudah 130 orang menyatakan minatnya untuk mengikuti program tersebut.
"Hibah ini bisa digunakan untuk memangkas pengeluaran pindah yang muncul," ujar Menteri Perumahan Sosial selandia Baru, Paula Bennett.
Skema hibah ini sebenarnya sudah diumumkan pada Januari lalu, tapi awalnya ditargetkan untuk para tunawisma di negara itu yang banyak tinggal di mobil dan tenda di area-area publik. Namun, seiring dengan teruh bertambahnya penduduk di kota itu, kebijakan ini dirilis untuk umum
Pada 2014 HSBC menjelaskan, sebagai kota para bintak rock, imigrasi ke beberapa kota di negara tersebut khususnya Auckland sangat besar. Hal tersebut memberikan tekanan pada keterjangkauan harga rumah.
Harga perumahan di dalam negeri naik 12.4 persen pada Mei lalu dibanding periode sama 2015 . Hal itu diungkapkan pleh Quotable Value, sebuah perusahaan riset properti milik pemerintah setempat.
Sri Mulyani Bertemu Menkeu Selandia Baru, Ini yang Dibahas
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan Selandia Baru, Nicola Willis dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat (AS).
