Rupiah Masih Perkasa Terhadap Dolar

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Mata uang Garuda dalam beberapa hari terakhir terus menunjukkan keperkasaannya atas nilai tukar dolar Amerika Serikat. Sampai dengan 13 Juli 2016, rupiah tercatat menguat sebesar 5,27 persen terhadap mata uang negeri Paman Sam.

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

“Secara year to date, rupiah menguat menguat mencapai level Rp13.095 per dolar AS,” ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung parlemen Jakarta, Kamis 14 Juli 2016.

Agus mengatakan, menguatnya rupiah memang didukung dari persepsi positif yang ditujukan terhadap kondisi ekonomi nasional, serta mulai berlanjutnya sejumlah pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju. Ini pada akhirnya, menjadi sentimen positif bagi rupiah.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, membaiknya indikator perekonomian nasional tidak hanya tercermin dari kondisi nilai tukar, melainkan juga kepada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dalam negeri.

“IHSG naik cukup tajam. Sampai 11 Juli 2016, IHSG berada di level 5.069, di bawah Filipina dan Thailand. SUN (Surat Utang Negara) dengan tenor 10 tahun, yield (imbal hasil) 7,10 persen. Perkembangannya membaik,” katanya.

Rusia Umumkan Hari Tenang, Rupiah Kembali Menguat

Meski begitu, lanjut Bambang, pemerintah akan tetap mencermati kondisi perekonomian global, yang tentunya akan memengaruhi kondisi perekonomian dalam negeri, Hal ini, tentu akan memengaruhi sejumlah indikator perekonomian nasional, tak terkecuali bagi mata uang Garuda maupun pasar saham.

Berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, Kamis 14 Juli 2016, rupiah kembali menguat terhadap dolar AS menjadi Rp13.088, turun Rp7 dari posisi pada kemarin, Rabu 13 Juli 2016 yang berada di level Rp13.095.
    
 

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022