30 Juta Rakyat RI Tak Dapat Akses Energi

listrik padam.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Sebanyak 1,2 Miliar manusia di seluruh dunia belum mendapatkan energi dengan cukup baik. Mereka masih belum mendapatkan akses listrik, masih memasak dengan kayu bakar, memiliki pelayanan kesehatan minimal, pendidikan tertinggal dan jauh dari kesejahteraan. 

Gegara Listrik Padam, 3 Pegawai Pemkab Brebes Panik Terjebak Dalam Lift 45 Menit 

Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dalam acara Peluncuran World Energy Outlook Special Report 2016 di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Selasa 19 Juli 2016. Ia mengatakan bahwa hal yang memprihatinkan itu juga masih terjadi di tanah air. 

"Indonesia juga masih punya kira-kira 30 juta rakyat yang belum dapat energi cukup. Ini pekerjaan rumah besar bagi kita semua. Karena energi adalah jendela peradaban. Kecukupan energi itu akan meningkatkan taraf hidup," kata Sudirman.

Panas Bangladesh Hingga 41 Derajat Celcius, Sekolah Minggu Ini Ditutup

Oleh karena itu, kata dia, Pemerintahan Jokowi-JK sejak awal selalu memfokuskan secara sungguh-sungguh untuk mereformasi sektor energi. "Untuk jangka pendek kita akan mencukupi secepat-cepatnya, mengefisiensi rantai pasok," ujar dia.

Tak kalah penting, kata Sudirman, bahwa pemerintah juga perlu untuk memikirkan efek Jangka panjang. Pemerintah, kata Sudirman Said akan melakukan penggeseran subsidi energi ke arah yang lebih bersifat produktif. 

Sederet Kisah Perjuangan Tiko, Mulai dari Merawat Ibu yang Depresi hingga Hidup Tanpa Listrik

"Dari sisi energi, dengan subsidi yang dicabut, sehingga ekonomi kita mendapat Real price, sehingga mendorong tindakan yang efisien," kata Mantan Dirut PT Pindad ini. 

Selain itu, pemerintah disebut juga berfokus untuk melakukan revolusi energi yang tidak hanya bergantung kepada energi fosil melainkan mendorong Energi Baru dan Terbarukan (EBT).  "Dalam 10 tahun mendatang, kita target energi terbarukan dapat 25 persen," katanya 

Tambahnya lagi, pemerintah akan mendorong agar revolusi energi bersih untuk diusahakan oleh semua pemangku kepentingan. "Inisiatif ini memang memerlukan konsistensi, karena hasilnya baru dinikmati jangka menengah dan panjang," tutur Sudirman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya