- Reuters
VIVA.co.id – Harga minyak dunia kembali turun sebesar satu persen pada selasa kemarin, setelah pada awal pekan lalu harga minyak telah turun sebesar 1,6 persen. Turunnya harga minyak banyak disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan berlebihnya stok minyak mentah.
Dilansir dari CNBC pada Rabu 20 Juli 2016, stok minyak mentah AS turun menjadi 2,3 juta barel pada pekan lalu berdasarkan laporan perdagangan American Petroleum Institute (API). Hal itu masih menggambarkan bahwa stok masih cukup berlimpah selama musim panas di AS.
Adapun dalam perdagangan Selasa kemarin, harga minyak mentah berjangka Brent jatuh 30 sen, atau turun 0,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, diharga US$46,66 per barel. Angka itu turun 1,4 persen dibandingkan senin lalu.
Kemudian, harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) turun 59 sen atau 1,3 persendi level US$44,64 per barel. Sebelumnya, WTI telah turun 1,6 persen dan menandakan harga tersebut terendah sejak 9 Mei 2016 di mana harganya sebesar US$ 43,44 per barel.
Pelemahan harga minyak tersebut saat ini telah membuat perhatian pedagang untuk menyimpan diesel di kapal tanker di tengah laut untuk persiapan pengiriman berikutnya. Dan bila kesimbangan produksi dan supply tidak ditemukan pedagang memperkirakan sulit ada pemulihan harga dalam waktu dekat.
"Kami akan memasuki periode di mana pasar minyak mentah bisa mulai merasa lebih penuh tekanan yang dihasilkan dari kembali datangnya pasokan dari Iran, yang mengacu pada pencabutan sanksi ekonomi awal tahun ini," kata Konsultan Petromatrix, Olivier Jakob.