- REUTERS/David Stanway
VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi membentuk direktorat penerimaan negara mineral dan batu bara (minerba) pada Direktorat Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM. Direktorat ini merupakan direktorat baru di lingkungan Kementerian ESDM.
Jonson Pakpahan dilantik dan ditunjuk menjadi direktur atau setingkat eselon II untuk mengemban amanat memimpin direktorat tersebut. Sebelumnya, Jonson menjabat sebagai inspektur II pada inspektorat jenderal Kementerian ESDM.
Terkait direktorat baru itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan pihaknya yakin penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor minerba yang ditarget sebesar Rp30,1 triliun pada tahun ini akan tercapai.
"Insya Allah (tercapai), kan kalau kita faktornya yang (menjadi) pengawas, fasilitas, tapi bagaimana pun juga faktor eksternal yang memengaruhi juga tak bisa kita elakkan juga," kata Bambang ditemui di Gedung Arsip Kementerian ESDM, Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Rabu 20 Juli 2016.
Faktor eksternal yang dimaksud, kata Bambang, adalah bagaimana tren harga produk mineral dan batu bara di pasar dunia. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dunia akan memengaruhi pencapaian target PNBP tersebut.
"Kalau tahun lalu PNBP dari minerba yang terealisasi sekitar Rp29 triliun, Kalau melihat target sekarang pun sudah Rp12,5 triliun, mudah-mudahan aja sampai," kata Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa skema PNBP minerba yang dikumpulkan adalah dari royalti pertambangan, dan bagi hasil produk tambang. Bambang mengatakan pihaknya kini telah terbantu dengan adanya direktorat baru tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa penyumbang PNBP terbesar dari produk batu bara adalah dari PT Adaro Energy, PT Kaltim Prima Coal (KPC) PT Arutmin Indonesia, dan perusahaan lainnya.
"Kalau dari mineral Freeport, mineral dia paling gede," kata Bambang.