BI Rate Turun 100 Bps, Tak Signifikan ke Bunga Kredit

Gedung Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia dengan cara menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) hingga 100 basis poin sejak awal tahun ini nyatanya belum cukup untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit dan deposito secara signifikan.

Pemerintah Minta Perbankan Turunkan Suku Bunga Kredit

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung mengungkapkan, penurunan BI rate dalam enam bulan terakhir telah berhasil menurunkan suku bunga kredit sebesar 0,45 bps, dan suku bunga deposito sebesar 0,80 bps.

“Transmisi berjalan dengan baik, tetapi relatif terbatas,” ujar Juda dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 21 Juli 2016.

Alasan Suku Bunga Perbankan Susah Turun Meski BI Rate Dipangkas 

Meskipun memang dampak dari pelonggaran kebijakan moneter tersebut belum cukup terasa bagi suku bunga perbankan, otoritas moneter, ditegaskan Juda, tetap memandang bahwa rangsangan yang sudah diberikan telah memberikan dampak positif.

Bahkan, bank sentral masih memiliki optimisme bahwa pertumbuhan kredit perbankan nasional pada tahun ini masih mampu tumbuh double digit. Hal ini tercermin dari besaran penurunan suku bunga deposito daripada suku bunga kredit sejak transmisi kebijakan moneter.

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan 4 Persen

“Kalau BI Rate turun biasanya deposito yang turun. Baru setelah itu berikutnya suku bunga kredit,” kata Juda.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.

Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen

Bank Indonesia tahan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen usai RDG pada 17-18 Maret 2021.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2021