Bakrie Dapat Proyek Rp1,4 Triliun di Blok Madura

Bobby Gafur Umar.
Sumber :
  • Bakrie Brother

VIVA.co.id - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui unit usahanya, PT Bakrie Construction (BCons), hari ini resmi memulai pengerjaan fisik pemotongan pertama konstruksi proyek pembangunan dua ‘kaki jaket’ wellhead platform senilai US$107 juta atau setara Rp1,4 triliun.

Produksi Gas PHE Lampaui Target 2016, Ini Pendorongnya
 
Fabrikasinya dilakukan di unit produksi milik PT Bakrie Construction di kawasan Sumuranja, Banten. Dijelaskan, proyek ini merupakan bagian dari fasilitas pendukung pengeboran atau eksplorasi gas bumi milik Husky-CNOOC Madura Ltd (HCML) di Blok Madura Straits.
Sunat APBN, Proyek Infrastruktur Migas Ditunda Tahun Depan
 
Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar, mengatakan proyek pembangunan dua unit wellhead platform ini dikerjakan konsorsium PT Bakrie Construction dengan PT Timas Suplindo,  sebuah perusahaan kontraktor struktur bangunan dan komponen baja. 
Proyek Blok Masela Diminta Dipercepat
 
"BNBR fokus dalam pengerjaan EPC (Engineering, Procurement, Construction) untuk dua konstruksi bangunan wellhead platform MDA dan MBH, selain menyiapkan 20 jaringan pipa gas yang menyambungkan dari wellhead platform MDA dan MBH yang berjarak 28,1 kilometer dan 14 jaringan pipa gas yang nantinya disambungkan ke floating production unit (FPU) milik HCML," kata Bobby usai acara pemotongan pertama (first cutting) pipa baja yang menandakan dimulainya proyek tersebut, di Sumuranja, Banten, Selasa, 9 Agustus 2016.
 
Sementara, PT Timas Suplindo bertugas melakukan pengerjaan pengangkutan dan pengiriman serta instalasi wellhead platform ke fasilitas FPU Gas di anjungan lepas pantai selat Madura yang berlokasi 200 kilometer sebelah timur Surabaya. 
 
Pekerjaan fisik wellhead platform sampai dengan instalasi di offshore tersebut, menurut Bobby, ditargetkan selesai pada awal Januari 2018. 
 
"Hari ini, kita melakukan atau pemotongan pertama ‘kaki jaket’ wellhead plaftform,” kata Bobby. 
 
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri perwakilan dari Ditjen Migas Kementerian ESDM, perwakilan SKK Migas, Jajaran Direksi HCML, Jajaran Direksi BNBR serta Jajaran Direksi PT Timas Suplindo dan PT Bakrie Construction. 
 
Bobby berharap, proyek ini bisa selesai sesuai waktu yang ditetapkan dalam kontrak.
 
"Ini bukti, di tengah lesunya sektor migas, bisnis manufaktur BNBR masih bergerak," dia menambahkan.
 
Seperti diketahui. HCML berencana membangun fasilitas pengolahan (FPU) gas berkapasitas 175 mmscfd di selat Madura. Fasilitas pengolahan tersebut berlokasi di anjungan lepas pantai sekitar 200 kilometer timur kota Surabaya atau 75 kilometer sebelah Tenggara pulau Madura. 
 
Di masa mendatang, gas yang sudah diolah tersebut akan dijual untuk memenuhi kebutuhan pembeli gas di Pulau Jawa.
 
Untuk mendukung pengoperasian fasilitas tersebut, HCML membutuhkan dua wellhead platform, 20 jaringan pipa gas yang menghubungkan wellhead platform MDA ke MBH (berjarak 28,1 kilometer), fasilitas FPU berupa converter tanker/vessel, serta 14 jaringan pipa gas yang menghubungkan FPU ke MBH yang berlokasi di East Java Gas Pipeline (EJGP).  
 
PT Bakrie Construction sendiri merupakan unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk yang telah memiliki pengalaman luas dalam fabrikasi dan proyek EPC sektor migas. Tujuh puluh persen proyek BCons berasal dari proyek EPC migas, dan produk fabrikasi BCons juga sudah di ekspor ke sejumlah negara, antara lain Srilanka, Singapura dan Australia. 
 
Belum lama ini, Bcons menyelesaikan proyek mooring tower atau menara tambat (konstruksi besi-baja yang terdiri dari pile, jacket, topside dan yoke) untuk konstruksi EPC-3 Proyek Banyu Urip pesanan Mobile Cepu Ltd.
 
(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya