Ekonomi Jepang Melambat, Bursa Asia Dibuka Melemah

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin, setelah data-data yang menunjukkan ekonomi Jepang gagal untuk tumbuh lebih tinggi sepanjang April hingga Juni 2016. Pertumbuhan ekonomi negeri sakura tersebut hanya tercatat tumbuh sebesar 0,2 persen pada kuartal II 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Dilansir dari CNBC, Senin 15 Agustus 2016, indeks saham Jepang Nikkei 225 tercatat turun 0,19 persen, sedangkan indeks Topix turun 0,22 persen. Sementara itu, indeks saham Australia ASX 200 diperdagangkan datar atau flat di level 5.531,60 pada pembukaan pagi ini.

Adapun untuk, indeks Korea Selatan atau indeks Kospi pada hari ini ditutup perdagangannya karena adanya hari libur nasional.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Data dari kantor kabinet Jepang yang menyatakan ekonomi negara tersebut tumbuh rendah disebabkan oleh capaian ekspor yang semakin memburuk dan berat sehingga ekonomi hanya bisa tumbuh stagnan di level 0,2 persen.

Ke depan, dengan adanya paket fiskal sebesar 28 miliar Yen atau setara Rp3,6 triliun yang diupayakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Juli 2016 mampu mendongkrak ekonomi, meski paket tersebut diyakini analis berdampak terbatas.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Bursa Asia yang masih cukup menarik pada pagi hari ini juga masih di redam dari sentimen nilai tukar yen yang relatif kuat dengan diperdagangkan sebesar 101,27 terhadap dolar AS atau lebih tinggi dari perdagangan akhir pekan lalu di level 102,0.

Kemudian, di pasar mata uang yang lebih besar, dolar AS juga tercatat melemah dari mata uang lainnya, dan diperdagangkan pada level 95,7 atau di atas level akhir pekan lalu di level 96,0.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average tercatat turun mencapai 0,2 persen, sementara itu S&P 500 dan indeks Nasdaw komposit catatkan level yang sama dibandingkan penutupan sebelumnya atau flat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya