- U-Report
VIVA.co.id – Ratusan ribu warga asing di Provinsi Bali belum melaporkan dirinya soal pengampunan pajak atau tax amnesty. Para pendatang asal tanah Eropa, Australia, Amerika Serikat dan Jepang itu, diketahui seluruhnya memiliki usaha di pulau seribu pura tersebut.
"Jumlah warga asing hampir 100 ribu. Dari jumlah itu belum ada satu pun yang melapor," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra, Selasa 16 Agustus 2016.
Menurut Alit, akibat banyaknya orang asing tersebut, baik itu bisnis perseorangan maupun murni bisnis, akhirnya hanya segelintir orang Bali yang akhirnya memiliki usaha sendiri. Catatan KADIN, setidaknya hanya ada delapan persen warga Bali yang memiliki usaha.
"Jangan sampai dinas pajak berburu di kebun binatang. Menembak hanya yang kelihatan saja dan itu semua warga Bali. Asing dan nasional itu yang dikejar dulu," kata Alit.
Alit berjanji, akan memberikan data seluruh warga asing tersebut ke pemeeintah setempat untuk ditindaklanjuti. "Kami sedang mengumpulkan data dan memilahnya, karena memang datanya sejak tahun 2011 lalu," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Penagihan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Bali Bambang Irawan menuturkan, hingga kini telah ada 75 permohonan dari wajib pajak mengenai tax amnesty. "Jumlah WP di Bali ada 400 ribu yang terdiri dari perorangan dan badan. Dari jumlah itu ada 75 permohonan dan uang tebusannya lebih dari Rp3 miliar," ujarnya.
Ia mengimbau kepada semua pihak untuk segera mendeklarasikan harta kekayaannya. Ia menjamin sepenuhnya kerahasiaan wajib pajak akan dijaga. "Data yang diungkap dalam tax amnesty itu adalah narkotika, human trafficking dan teroris. Di luar itu dijaga kerahasiaannya," tutup Bambang.
Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mempertanyakan soal kejelasan program Tax Amnesty yang sempat diusung pemerintah.
