Proyek Listrik 35 Ribu MW Dinilai Sulit Dicapai

Ketua umum APLSI, Ali Herman Ibrahim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Pemerintah sudah menargetkan pembangunan 35 ribu megawatt hingga 2019 untuk mengatasi defisit listrik. Meski demikian, realisasinya hingga kini pembangunan baru selesai 195 megawatt dan dalam tahap konstruksi sekitar 8.215 megawatt.

Kesiapan Masyarakat dan Infrastruktur Jadi Syarat Pemanfaatan EBT

Ketua umum Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI), Ali Herman Ibrahim, mengungkapkan proyek 35 ribu MW akan sulit tercapai tepat waktu. Dia memperkirakan setidaknya hanya bisa terealisasikan sebesar 18 ribu MW di beberapa daerah, di antaranya Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

"Memang banyak hambatan yang terjadi terhadap proses dalam proyek 35 ribu MW. Namun paling tidak 18 ribu MW-nya bisa jadi dan selesai," kata Ali di Jakarta, Kamis 18 Agustus 2016.

PLN Janji Bangun Pembangkit EBT Usai Proyek 35 Ribu MW Selesai

Menurutnya, proyek tersebut dirasa masih sulit untuk terwujud karena alasan politis dan perencanaan yang belum matang. Kemudian pada program Indonesia terang yang ditargetkan mencapai elektrifikasi sebesar 97 persen pun masih belum merata dilakukan di semua daerah.

Ali mengharapkan pihaknya dapat berperan lebih banyak dalam proyek 35 ribu MW ini. Dengan demikian target 35 ribu dapat bersama-memenuhi kebutuhan ketenagalistrikan nasional.

Terimbas COVID-19, Proyek Pembangkit Listrik 2020 Cuma 55 Persen

"Dari itu, harapan APLSI juga ingin mengembangkan listrik di Indonesia yang terbentuk dari kemandirian kita," kata Ali.

(ren)

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana. (Foto diambil sebelum pandemi)

Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan 2021 Tak Capai Target

Contoh Infrastruktur ketenagalistrikan itu adalah penambahan pembangkit listrik yang ditargetkan sebesar 6.187,91 Megawatt (MW), hanya tercapai 1.901,74 MW.

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2022