Dirjen Pajak Was-was, Target Tax Amnesty Masih Jauh

Ilustrasi/Antrean panjang sosialisasi tax amnesty di JIXPO Kemayoran
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi mengaku hingga kini, telah terdata sebanyak 7.080 peserta yang telah mengikuti program pengampunan pajak, atau tax amnesty.

Per 9 Januari, Dana Tax Amnesty Jilid II Telah Disetor Rp125,52 Miliar

Menurut dia, jumlah itu masih terlalu jauh dibanding sosialisasi yang telah dilakukan di berbagai kota dengan jumlah yang mencapai 20 ribu orang. 

"Dari jumlah yang sudah ikut, itu baru 7.080. Padahal, mulai pertama kali dideklarasikan Presiden, yang ikut hadir itu 20 ribu, berarti yang 12 ribu belum. Mungkin, masih enggak yakin," kata Ken dalam acara Tax Amnesty & Property Investment yang digelar oleh Bank BTN, Jumat 19 Agustus 2016. 

DJP Ungkap Dana Tax Amnesty Jilid II Telah Disetor Rp93,99 Miliar

Ken menuturkan, pihaknya cukup was-was, karena jumlah deklarasi tax amnesty baru mencapai Rp37 triliun, sedangkan target yang dipasang adalah sebesar Rp4.000 triliun. Meski demikian, dia masih optimistis dapat mencapai target penerimaan negara dari tax amnesty yang dipasang oleh pemerintah sebesar Rp165 triliun.

"Saya ditargetkan Rp165 triliun ini sangat berat, tetapi saya optimis tercapai. Saya deg-degan jumlah deklarasi saat ini baru sebesar Rp37 triliun, targetnya Rp4.000 triliun, masih kurang banyak," kata Ken.

Tax Amnesty Jilid II Bakal Digelar, Ini Aturan dan Ketentuannya

Untuk mengajak para peserta lebih aktif dalam tax amnesty, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan memberikan pelayanan yang terbaik, serta menjamin kerahasiaan data para peserta tax amnesty.

Ia juga menyebut bahwa peserta yang paling banyak mengikuti program tax amnesty adalah pengusaha di sektor properti yang menurutnya perlu terus didorong.

"Satu lagi, saya ingin tekankan bahwa untuk peserta tax amnesty ini tidak ada yang salah. Di Dirjen Pajak enggak ada yang namanya pengemplang pajak, yang ada hanya lupa. Tetapi, kalau lupa terus, ya pikun," ujar Ken. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya