- CNBC
VIVA.co.id – Harga minyak dunia anjlok tiga persen pada perdagangan Senin 22 Agustus 2016, waktu New York. Hal itu, disebabkan produsen minyak Amerika Serikat, menambah pengeboran minyak, dan China menggenjot ekspor produksi minyak olahan. Prospek peningkatan ekspor juga muncul dari Irak dan Nigeria.
Dilansir CNBC, Selasa 23 Agustus 2016, harga minyak Brent jatuh US$1,71, atau 3,36 persen menjadi US$49,17 per barel. Pada sesi awal perdagangan, harga minyak sempat anjlok hingga ke US$49,15 per barel.
Sementara itu, harga minyak AS, West Texas Intermediate, untuk pengiriman September, turun US$1,47, atau 3,03 persen di US$47,05 per barel. Kontrak pengiriman untuk Oktober, merosot US$1,66 menjadi US$47,45 per barel.
Ekspor diesel dan bensin China, melonjak masing-masing 181,8 persen dan 145,2 persen bulan lalu, dibandingkan pada bulan yang sama tahun lalu. Ekspor diesel mencapai 1,53 juta ton dan ekspor bensin sebesar 970 ribu ton. Hal itu menekan margin produk pengolahan minyak.
Para produsen minyak OPEC dan Rusia, dijadwalkan bertemu pada September nanti, untuk membahas pemangkasan produksi minyak dunia, yang saat ini sudah berlebih. Namun, analis menyatakan hal itu sulit terjadi, karena Arab Saudi dan Iran menolak mengurangi produksi minyak. (asp)