Wapres JK: Tahun ini adalah Masa-masa yang Kurang Senyum

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tahun ini merupakan masa yang berat dalam sektor ekonomi. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai negara di kawasan dan negara maju.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

"Jadi saya katakan tahun ini tahun-tahun yang kurang senyum di dunia ini. Dimana pun," kata JK ketika memberi kuliah umum kepada peserta PPRA LIV dan PPRA LV Tahun 2016 di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Agustus 2016. 

Wapres menjelaskan latar belakang akhirnya banyak negara yang lesu di sektor ekonomi saat ini. Utamanya kata JK, tak lepas dari runtuhnya ekonomi Amerika yang puncaknya terjadi pada tahun 2008. Ditambah banyak perang di negara-negara timur, yang notabene penghasil minyak terbesar.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

"Karena Amerika semena-mena sebagai polisi dunia  dan runtuhnya ekonominya sampai pada puncaknya 2008. Sehingga hari-hari ini tidak ada suasana gembira. Ada perang di Timur Tengah, Suriah, Irak, Teror dimana-mana Brexit (British Exit) masalah, ekonomi AS susah, ekonomi Cina juga susah. Pengangguran tinggi. Efeknya ke kita (Indonesia) juga," kata JK.

Menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, tidak ada negara yang maju sendirian, karena semuanya domino. Contohnya saat indeks manufaktur Cina yang merosot ke level terendah pada medio 2015 silam, itu kata Wapres JK sangat berdampak bagi Indonesia. Apalagi investasi Cina banyak di Tanah Air. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

"Begitu Cina turun negara sekitarnya juga turun. Nikel turun, besi turun, karet turun. Akhirnya terkenalah Petani Karet kita. Jadi dunia itu saling berpengaruh satu sama lainnya," kata Wapres. 

Meski begitu, lanjut Wapres, beruntung di lini politik, hukum, dan keamanan, Indonesia terbilang kondusif. Penanganan kejahatan korupsi oleh penegak hukum juga menunjukan prestasi memuaskan. Sehingga pemerintah bisa memperbaiki sektor ekonomi secara berangsur. 

"Ekonomi harus dijaga betul agar tidak jatuh, yang akhirnya menimbulkan efek sosial. Itulah lembaga ketahanan nasional. Jadi Anda tidak berfikir pertahanan saja. Tapi juga ketahanan," ujar JK. 

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya