- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Banyak beragam cerita negatif yang menyinggung soal program pengampunan pajak atau tax amnesty. Bahkan di sosial media pun telah menjadi trending topic dengan hastag #StopBayarPajak. Hal itu berarti, ada persepsi masyarakat yang tak sejalan dengan tujuan pemerintah.
Masyarakat mulai berpandangan bahwa tax amnesty mulai menyimpang dari tujuan awal. Dimana persepsi masyarakat seolah program tax amnesty lebih membidik masyarakat menengah ke bawah bukannya pengusaha kakap.
Namun, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memiliki pandangan lain, menurutnya, kisruh tax amnesty yang tengah ramai dibicarakan belakangan ini ramai lantaran ada pihak yang melakukan manuver politik.
"Saya sedih ini dipolitisasi. Saya cuma ingin meluruskan miss understanding (salah pengertian) yang bilang pengusaha besar ini tidak kooperatif. September ini akan masuk dana tax amnesty dari pengusaha besar," tuturnya di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.
Sofjan menegaskan, para pengusaha besar sebenarnya memiliki minat yang kuat untuk mengikuti tax amnesty dalam mendukung program pemerintah. Sebab tujuan inti dari program tersebut untuk menggerakkan roda perekonomian melalui dana repatriasi.
"Kalau ini uang masuk setelah itu ekonomi tumbuh kita juga diuntungkan. Bisnis kita juga pasti besar, jadi pasti mau. Ngapain taruh dana di luar negeri kalau tidak ada hasil, tapi di dalam negeri menghasilkan," kata dia.
Disamping itu, Sofjan juga mengatakan, kisruh tax amnesty yang ramai diberitakan malah akan memengaruhi para pengusaha untuk ikut tax amnesty. Para pengusaha menjadi takut dan pesimistis akan kebijakan tersebut.
"Semua campur aduk, mana yang betul, kita pengusaha malah jadi takut, mau bantu malah itu dipolitisasi," ujarnya.