- ANTARA/Idhad Zakaria
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah observasi harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) mencapai 1.255 observasi, atau hingga 73,14 persen dari keseluruhan transaksi penjualan gabah selama Agustus 2016.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo dalam konferensi pers di kantornya, Kamis 1 September 2016 mengatakan, dari jumlah observasi itu, ada 0,26 persen kasus harga GKP di tingkat petani di bawah Harga Pembelian Pemerintah.
"Sementara di tingkat penggilingan, terdapat 0,24 persen kasus harga GKP dan CKG di bawah HPP," ujarnya.
Sasmito menjelaskan, berdasarkan 461 observasi, ada setidaknya lima kota yang selama ini melakukan transaksi penjualan gabah berkualitas rendah. Ini dihitung, berdasarkan keseluruhan transaksi penjualan gabah selama Agustus 2016.
Kelima daerah tersebut di antaranya adalah provinsi Jawa Timur sebesar 12,18 persen, Yogyakarta 5,07 persen, Sulawesi Selatan 3,03 persen, Bali sebesar 1,75 perseb, dan Jawa Barat sebesar 1,17 persen.
"Sementara gabah kualitas rendah dari provinsi lainnya, masing-masing dibawah satu persen."
(mus)