Tunggu The Fed, Rupiah Bergerak Terbatas

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, masih harus berusaha  untuk dapat kembali melaju di zona hijaunya, di tengah ketidakpastian The Fed dalam menentukan suku bunga.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Menurut Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, saat pelaku pasar cenderung menunggu data tenaga kerja AS, laju dolar AS bergerak melemah, sehingga di satu sisi menguntungkan laju rupiah. Secara intraday, rupiah sempat menguat hingga level Rp13.220 per dolar AS, sebelum akhirnya kembali ke area Rp13.266.

"Kini, rupiah cenderung bergerak datar sambil menunggu konfirmasi sentimen selanjutnya. Rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.287 - Rp13.245. Cermati sentimen yang ada," ujarnya di Jakarta, Senin 5 September 2016.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Reza mengatakan, jelang diumumkannya data tenaga kerja AS, pelaku pasar cenderung melakukan aksi ambil untung terhadap dolar AS dan berimbas pada pelemahan dolar itu sendiri.

"Keadaan tersebut, membuat mayoritas mata uang dunia bergerak menguat terhadap dolar AS, dalam jangka pendek di akhir pekan," tuturnya.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Reza menambahkan, laju rupiah pun juga memanfaatkan kondisi tersebut. Tetapi, karena dari dalam negeri masih minim sentimen positif, penguatan mata uang Garuda pun cenderung terbatas. (asp)

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di acara Halalbihalal 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir akan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024