Awal Pekan IHSG Positif, Cermati Saham Ini

Ilustrasi papan bursa BEI, IHSG menghijau.
Sumber :

VIVA.co.id – Awal pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik 0,47 persen atau 25,16 poin ke level 5.378,63. Ini merupakan lanjutan penguatan dari akhir pekan yang ditutup menguat 18,91 poin atau 0,35 persen.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Dari total keseluruhan  534 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 5 September 2016, sebanyak 164 saham mengalami kenaikan, 122 saham tercatat turun, dan 248 stagnan.

Adapun dari sembilan sektor yang tercatat, sebanyak 8 sektor menguat, dan satu sektor melemah. Sektor properti tercatat mengalami kenaikan paling tinggi, yakni 1,34 persen. Disusul sektor aneka industri yang naik 0,93 persen. Kemudian, ada sektor industri dasar yang naik 0,67 persen. Namun, sektor perbankan hanya naik tipis, yakni 0,04 persen.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Sementara itu, sektor pertambangan menjadi satu-satunya yang menurun, dengan pelemahan 0,40 persen.

Menurut Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko, IHSG diperkirakan akan bergerak mendatar, seiring maraknya aksi wait and see para pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve AS (Fed Fund Rate).

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Dia juga memandang bahwa pergerakan IHSG cenderung sideways atau mendatar menjelang keputusan petinggi The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga pada September ini.

"Niat The Fed untuk menaikkan bunga di September akan memberikan kepastian ke pasar saham dan komoditas global bahwa recovery ekonomi dunia masih dalam jalur positif," kata Yuganur di Jakarta, Senin 5 September 2016.

Dia meramalkan, IHSG yang saat ini berada dalam tren koreksi minor dan mendatar diperkirakan akan terus berbalik menguat ke atas level psikologis 5.410 dalam upaya meneruskan kenaikan untuk menjebol all time high di 5.525  yang cukup lama tertunda.

"Saat IHSG sempat terkoreksi ke low 5.300 dan medekati 5.280, kaum banteng mulai berpikir akan terjadi tekanan lebih lanjut ke 5.100, namun IHSG  yang masih close di atas 5.280 membatalkan skenario koreksi ke 5.100," tuturnya.

Meski demikian, kata Yuganur, ada sejumlah saham yang berpotensi menguat. Di antaranya adalah::

1. PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan target trading di kisaran Rp8.450-8.650 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp8.025 dan Rp7.925, disarankan cut-loss pada posisi Rp7.875.

2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan target trading di kisaran Rp15.600-16.000 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp14.950 dan Rp14.750, disarankan cut-loss pada posisi Rp14.550.

3. PT Adaro Energi Tbk (ADRO) dengan target trading di kisaran Rp.1.220-1.240 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp1.165 dan Rp1.145, disarankan cut-loss pada posisi Rp1.125.

4. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target trading di kisaran Rp2.140-2.220 yang memiliki dua arah masuk pembelian di level Rp2.040 dan Rp2.010, disarankan cut-loss pada posisi Rp1.980.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya