Cari Momentum, Apartemen Domicilio Diluncurkan Oktober 2016

Ilustrasi apartemen.
Sumber :
  • rumahku.com

VIVA.co.id – Sejumlah pengembang mengaku masih menanti perkembangan program pengampunan pajak, atau tax amnesty tahap I yang berakhir 30 September 2016. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan kapasitas daya beli masyarakat, setelah melaporkan aset-asetnya.

Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!

Chief Executive Offiicer PT Mutiara Mitra Sejahtera (MMS), Arifin Handra mengatakan, banyak pengembang menunda peluncuran proyek-proyek barunya, sebelum program tax amnesty tahap I selesai dilakukan. Sebab, hal itu menentukan antusiasme dan kapasitas daya beli masyarakat setelah "membersihkan" seluruh aset miliknya.

Menurut dia, setiap orang yang dahulu melaporkan harta hanya Rp1 miliar, berarti hanya bisa membeli properti senilai maksimal Rp1 miliar. Tetapi, dengan tax amnesty bila melaporkan seluruh aset-asetnya secara riil bisa mencapai Rp20 miliar. Artinya, daya belinya bisa meningkat hingga Rp19 miliar dan itu dapat diarahkan ke investasi properti. 

Kemenkeu Tegaskan Tidak Akan Ada Program Pengampunan Pajak Lagi

"Dengan program tax amnesty, banyak masyarakat dan pelaku usaha akan memperbaiki pelaporan pajaknya, dan jika sudah ada kepastian maka mereka akan lebih tenang untuk melanjutkan investasi termasuk di properti," jelas Arifin dalam keterangan resminya, Selasa 6 September 2016.

Selain itu, dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang cenderung turun atau rendah, Arifin menilai, investasi tersebut belum akan banyak dilirik, sehingga investasi properti diperkirakan akan meningkat cukup tajam dalam beberapa waktu ke depan di Indonesia, terlebih harga properti tidak pernah turun.

DJP Tegaskan Tax Amnesty Jilid II Ditegaskan Tak Langgar Aturan Pajak

Atas sejumlah pertimbangan tersebut, pada Oktober 2016 MMS berencana meluncurkan proyek apartemen Domicilio yang berada di kompleks Cikarang Central City (CCC). Saat ini proyek tersebut telah dimulai dengan pengerjaan pondasi.

Director of Business Development MMS, Robert Yapari, mengatakan perusahaan sengaja meluncurkan proyek apartemen ini dengan menunggu momentum selesainya tax amnesty tahap I. Hal ini diharapkan menjadi peluang untuk menggaet investor. 

Menurut dia, untuk tower I dari proyek Domicilio ditargetkan selesai akhir tahun ini dan terjual sekitar 30 persen dari total 453 unit, meski penjualan secara resmi belum dilakukan. Sedangkan tower II akan dipasarkan bila penjualan tower pertama sudah mencapai 70 persen. Sedangkan konstruksi ketiga tower Domicilio dijadwalkan rampung serentak pada pertengahan 2019.

Robert menjelaskan, harga jual unit apartemen tersebut masih berkisar Rp15 juta per meter persegi dan akan meningkat pada Oktober 2016, seiring peningkatan harga tanah di lokasi. Apartemen Domicilio dikembangkan di kawasan terpadu Cikarang Central City dengan luas area 8,8 hektare. 

Hunian vertikal setinggi 20 lantai ini dibangun sebanyak tiga menara di atas lahan seluas 1,5 hektare dengan investasi mencapai Rp650 miliar. Domicilio menyasar segmen menengah terutama pekerja asing (ekspatriat) yang banyak bekerja di kawasan Cikarang. Ada tiga tipe unit apartemen yang disediakan yakni Tipe Studio (26,92 m2), Tipe One Bedroom (53,85 m2) dan Tipe Two Bedroom (72,56 m2). 

Manager Sales MMS, Kenny Handra, menambahkan untuk mengejar target penjualan 75 persen di akhir 2016, perusahaan akan melakukan berbagai terobosan antara lain melakukan road show di Jabodetabek. Setelah itu, MMS akan mengundang calon pembeli untuk melihat langsung lokasi dan show unit.

"Perusahaan juga akan mempermudah pola pembayaran, perusahaan juga akan siapkan strategi diskon sampai dengan Rp100 juta, serta cicilan 60 kali dengan harga cicilan 48 kali, jadi harga cicilan senilai 48 kali, tetap bayar bisa mencapai 60 kali," ujar dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya