Wall Street Berakhir Datar Menanti Keputusan The Fed

Reaksi seorang pialang saat melihat papan indeks bursa saham Wall Street
Sumber :
  • AP Photo/Richard Drew

VIVA.co.id – Bursa saham AS ditutup datar karena investor mulai mempertimbangkan prospek suku buka Amerika Serikat, meskipun indeks saham Nasdaq mencetak rekor tertinggi. 

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Dilansir dari laman Reuters, Kamis, 8 September 2016, indeks saham Dow Jones industrial average turun 11,98 poin, atau 0,06 persen menjadi 18.526,14, S & P 500 kehilangan 0,33 poin, atau 0,02 persen menjadi 2.186,15.

Sementara itu, Nasdaq Composite IXIC naik 8,02 poin, atau 0,15 persen menjadi 5.283,93. Investor telah menimbang kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Namun, dengan data pekerjaan yang lemah pada pekan lalu ada kemungkinan bank sentral AS akan menunda kenaikan tersebut. 

The Fed mengatakan bahwa ekonomi AS tumbuh moderat pada Juli dan Agustus, tapi ada sedikit tekanan upah di luar pekerjaan .

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

"Jumlah tenaga kerja tumbuh meski tidak besar pada pekan lalu mengirimkan pesan jika suku bunga lebih rendah, sehingga mendorong pelaku pasar untuk datang kembali setelah liburan," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel Charlottesville, Virginia .

Sejumlah saham yang ikut memengaruhi adalah Apple saham (AAPL.O) naik 0,6 persen menjadi US$108,36. Saham maskapai AS naik setelah menyatakan tren penjualan membaik. Saham Delta Air naik 5,6 persen, dan saham Southwest menguat 4,7 persen.

Sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,0 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (ase)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya