Genting Plantations Akuisisi 2 Perusahaan Sawit Indonesia

ilustrasi kelapa sawit
Sumber :

VIVA.co.id – Perusahaan sawit asal Malaysia, Genting Plantations Berhad, resmi mengakuisisi dua perusahaan sawit milik Indonesia, Cahaya Agro Abadi dan Palm Capital Investments, senilai US$48 juta (Rp633,6 miliar) pada 15 September 2016.

Saudara Serumpun 'Baku Hantam' di Turnamen PUBG Mobile, Siapa Menang?

Melansir situs Free Malaysia Today, Selasa 20 September 2016, Genting kini memiliki saham mayoritas sebesar 70 persen di kedua perusahaan tersebut yang dilaporkan keduanya mengalami kerugian keuangan tahun lalu.

Berdasarkan laporan di Nikkei Asia Review (NAR), semester I 2016, anak usaha dari perusahaan game raksasa Malaysia, Genting, ini memang berencana akan mengakuisisi dua perusahaan sawit senilai US$42,2 juta (sekitar Rp557 miliar) untuk memperluas land bank (kepemilikan lahan kosong).

Polisi Ini Peduli Anak di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Menurut NAR, perusahaan yang listing di Bursa Efek Kuala Lumpur pada 1982 silam ini berkontribusi ke induk perusahaan sekitar 6,2 persen dari total pendapatan Genting di kuartal II 2016.

Dalam due diligence (uji tuntas) berikutnya mengungkapkan, Cahaya Agro Abadi memiliki land bank seluas 4.253 hektare. Sementara itu, Palm Capital Investments memiliki 17.742 hektare.

Indonesia-Malaysia Akan Sepakati Dua Daerah Perbatasan di Kalimantan

Dengan demikian, perusahaan berkode emiten GENP ini bakal memiliki land bank tambahan seluas 21.995 hektare di Indonesia. Sebelumnya, Genting memiliki luas lahan perkebunan yang totalnya mencapai 238.376 hektare di Malaysia dan Indonesia.

Genting Plantations sendiri 53 persen sahamnya dimiliki oleh Genting, perusahaan yang berpengalaman di sektor properti dan bioteknologi. Meski begitu, mayoritas bisnis Genting berasal dari kasino dan resor. (asp)

Akun Youtube yang memparodikan lagu Indonesia Raya penuh kalimat hinaan

Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya Diduga WNI, Bukan Orang Malaysia

Polisi Malaysia memperoleh informasi tersebut usai memeriksa seorang buruh WNI yang tinggal di Sabah.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2020