Rupiah Diprediksi Bergerak Terbatas Akibat Sentimen Global

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan transaksi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak terbatas akibat dari sentimen global, setelah ditutup melemah delapan poin atau 0,06 persen ke Rp13.137 per dolar AS.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, berkaca dari perdagangan kemarin, pelaku pasar cenderung melakukan transaksi dengan memanfaatkan pelemahan dolar AS yang tertekan, di tengah munculnya rasa pesimisme akan kenaikan tingkat suku bunga AS bulan ini. Hal tersebut membuat rupiah menguat terbatas pada perdagangan kemarin.

"Sementara, perkiraan hari ini, rupiah akan bergerak di kisaran level Rp13.165 hingga Rp13.125 per dolar AS," ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 September 2016.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Reza menjelaskan, aju mata uang dunia cenderung bergerak variatif dengan kisaran tipis terhadap dolar AS menjelang pertemuan The Fed. Keadaan tersebut menggambarkan keadaan pelaku pasar yang cenderung wait and see hingga keputusan tersebut keluar.

Variatifnya laju mata uang Asia juga ditopang oleh laju Yen yang melemah terhadap dolar AS, usai rapat Bank of Japan.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Pelaku pasar sendiri memperkirakan, The Fed belum akan menaikkan suku bunga AS di bulan ini, seiring masih belum kuatnya data-data ekonomi AS.

Termasuk rupiah yang berfluktuasi di kisaran sempit menjelang pertemuan rapat The Fed tersebut. Sementara, dari dalam negeri, investor juga sedang menanti arah kebijakan Bank Indonesia. BI akan mengadakan rapat dewan gubernur pada 21-22 September 2016.

"Sebelumnya kami sampaikan rupiah bergerak cenderung menguat pada perdagangan kemarin, dipicu oleh munculnya rasa pesimisme pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga AS, sehingga menjadi faktor penguatan rupiah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya