Asosiasi Ritel: Kantong Plastik Berbayar Itu Dagangan

Ilustrasi belanja bulanan
Sumber :
  • ANTARA//Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengakui, mendapatkan keuntungan dari penerapan kantong plastik berbayar yang menjadi kebijakan pemerintah. Selain, memang tujuan utamanya untuk mengurangi sampah plastik.

Merusak Bumi dan Tubuh, 7 Fakta Plastik Ini Bikin Tercengang

Namun, Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengaku di kalangan pengusaha ritel modern, pungutan kantong plastik ini justru menjadi beban usaha dan memengaruhi persaingan bisnis mereka.

"Jadi, Aprindo tidak masuk ke konsep bahwa kantong plastik kami jual, (dananya) kami pungut, lalu kami serahkan ke pemerintah, itu bukan konsep kami," kata Tutum di Jakarta, Senin 3 Oktober 2016.

Pengusaha Optimistis THR PNS Bakal Dongkrak Transaksi Ritel

Dia mengklaim, dalam masa percobaan penggunaan kantong plastik berbayar di tiga bulan awal saja, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan terjadi penurunan penggunaan kantong plastik. 

"Terjadi penurunan 25-30 persen," ujarnya.

E-Commerce Tumbuh Pesat, Pengusaha Ritel Teriak

Ketika ditanya mengenai ketetapan bahwa biaya kantong plastik sebesar Rp200, Tutum mengaku biaya tersebut merupakan kesepakatan yang diambil dari harga terendah kantong plastik.

"Yang jelas, kenapa minimum Rp 200, karena itu harga kantong pastik termurah, terkecil. Konsep Aprindo adalah menjual kantong plastik seperti barang dagangan kami," tambahnya. (asp)

Waketum Aprindo Tutum Ruhanta.

Erick Thohir Jadi Timses Jokowi, Aprindo: Dunia Usaha Tak Terpengaruh

Eric dipilih karena terbukti mampu mengorganisir.

img_title
VIVA.co.id
8 September 2018