- Pixabay
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, bahwa perkembangan Indeks Harga Konsumen atau inflasi pada September 2016 tercatat sebesar 0,22 persen. Pada bulan lalu, cabai merah menjadi satu-satunya bahan makanan yang mencatat inflasi. Sementara yang lainnya, justru mencatatkan deflasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, kondisi harga cabai dalam tiga bulan ke depan memang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Menurut Darmin, perubahan musim menyebabkan produksi cabai mengalami tekanan.
“Kalau pangan musim hujan apa yang masalah? Cabai. Kenapa? Karena cabai kalau datang hujan, pasirnya busuk, bunganya rontok,” ungkap Darmin saat ditemui di gedung parlemen Jakarta, Rabu 5 Oktober 2016.
Menurut Darmin, bukan hal mudah untuk menstabilisasi harga cabai di tingkat pasaran, di tengah kondisi produksi yang tersendat karena faktor musim. Meski begitu, mantan Gubernur Bank Indonesia itu akan tetap melakukan berbagai upaya untuk menstabilisasi harga cabai.
“Masalahnya, cabai ini mau diimpor juga tidak ada (negara) yang menghasilkan banyak seperti kita. Jadi kita berusaha mendorong saja orang yang menanam, menanamnya di lereng, sehingga dampak hujannya tidak besar,” katanya.
Sementara mengenai komoditas beras, Darmin menegaskan bahwa posisi beras untuk tiga bulan ke depan dalam posisi aman. Artinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, baik dari sisi produksi maupun distribusinya kedepan.
“Kalau beras kami tidak masalah. Tapi harga cabai ini agak goyang-goyang sedikit,” ujarnya.