- U-Report
VIVA.co.id – Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepertinya masih akan bertahan di zona hijau setelah menguat 11 poin (0,08 persen) ke level Rp12.987 per dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, rupiah terlihat masih mampu bertahan di area support (batas bawah) barunya di area Rp13.000.
"Keadaan ini tentu membuat pelaku pasar kembali optimistis akan adanya kabar baik jelang dirilisnya kinerja emiten di kuartal III yang diharapkan mampu lebih baik dibandingkan perode yang sama di tahun sebelumnya," ujarnya, Jumat, 7 Oktober 2016.
Reza memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp12.970 hingga Rp12.995 per dolar AS. Di samping itu, Reza juga mengingatkan laju pergerakan mata uang rupiah dinilai mampu kembali menguat meski penguatannya cenderung tipis.
Dolar AS menguat setelah pernyataan Presiden Federal Reserve bagian Clevelanda Loretta Mester yang mengatakan perekonomian AS sudah siap untuk kenaikan suku bunga.
"Penguatan terbatas ini setelah pelaku pasar wait and see jelang rilis beberapa data ekonomi di AS. Laju US$ bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk Rupiah menyusul komentar pejabat The Fed," tuturnya.
Meski rupiah sempat bergerak melemah namun, terlihat terbatas seiring masih adanya harapan akan membaiknya kondisi dalam negeri. Sebab, masih adanya sentimen amnesti pajak yang memberikan harapan positif bagi pertumbuhan ekonomi ke depan.