- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) menyatakan sepakat dengan proyeksi Bank Dunia beberapa waktu yang lalu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mendatang, berada di kisaran 5,3 persen.
“Kami membuat estimasi, yang mana pertumbuhan ekonomi 2017 lebih baik dari estimasi pertumbuhan ekonomi 2016. Pemerintah begitu, Bank Dunia kemarin juga begitu,” jelas Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016.
Mirza menjabarkan, optimisme tersebut muncul, karena beberapa sektor penopang laju perekonomian mulai mengarah ke perbaikan. Misalnya, dari sisi dunia usaha yang semakin mendapatkan kepastian, terutama dari pelaksanaan program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.
Dari sisi permintaan, Mirza mengakui, ada sedikit perbaikan permintaan dari berbagai wilayah penghasil komoditas seperti Sumatera dan Kalimantan. Dengan begitu, akan ada dampak tersendiri terhadap perekonomian nasional.
“Kalau demand (permintaan) naik, mereka (pengusaha) ada confidence (yakin). Mereka datang ke bank, minta kredit,” ungkapnya.
Menurutnya, perbankan nasional memang saat ini tengah dihantui beberapa masalah, dari sisi Non Performing Loan (kredit macet). Hal itu, ditegaskan Mirza, memang dikarenakan permintaan yang cenderung melemah.
“Pada saat nanti demand kredit datang. Mereka yakin, karena likuiditas tersedia dengan baik di pasar, bank akan merespons dengan beri kredit baru. Kalau tahun depan, kredit lebih baik dari tahun ini ya rasanya,” katanya. (asp)
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar
Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.
