Ketemu CEO Inpex, Pembangunan Blok Masela Disepakati

Ilustrasi Ladang minyak dan gas di lepas pantai.
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah bertemu dengan CEO/Presiden Inpex. Kesepakatan sudah dicapai, termasuk beberapa poin yang diminta Inpex.

Reaktivasi Pabrik PIM-1 Bakal Tingkatkan Produksi Pupuk Indonesia

"Untuk Blok Masela, kita juga sudah sampai pada finalisasi, cost-nya bisa kita turunkan. Tapi saya kira, saya tidak elok sebutkan di sini," kata Luhut, usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2016.

Menurutnya, Inpex sangat mengapresiasi perkembangan pembahasan yang dilakukan ini. Nantinya, di Masela akan dibagi dua, yakni lokasi pengeboran minyaknya hingga pada hilirisasi pembangunan petrochemical dan pabrik pupuk.

Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik

"Dan, itu sudah disepakati dan lagi dihitung detail oleh keduabelah pihak pertemuan insentif dua sampai tiga kali satu minggu," katanya.

Seperti diketahui, Inpex meminta insentif bagi hasil (split) lebih, setelah rencana pengembangan kilang blok Masela diubah dari skema offshore (kilang di lepas pantai) menjadi skema onshore, atau pipanisasi di jalur darat.

Konflik Rusia ke Ukraina Dongkrak Harga Minyak RI

Inpex disebut meminta insentif split untuk kontraktor menjadi 50 persen hingga 60 persen. Mengenai permintaan itu, Luhut mengaku sudah ada kesepakatan. 

"Semua itu dinegosiasikan dan kedua belah pihak sepakat mencari jalan tengah," kata Luhut.

Pemerintah menginginkan, pembangunan secara paralel. Sehingga, konstruksinya bisa dimulai kapan saja pada tahun 2019 nanti.

Berapa cost yang bisa diturunkan, Luhut belum mau membeberkannya. Termasuk, di mana lokasi yang akan dipilih untuk pengeboran nantinya.

"Nanti, kita akan putuskan segera. Ada dua pilihan, nanti Presiden yang akan kita minta putuskan," kata Luhut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya