Cari Ketenangan, Woodland Park Tawarkan Konsep 'Hutan Alami'

Woodland Park Residence.
Sumber :
  • Dok.Woodland Park Residence

VIVA.co.id – Selama hampir satu dekade, pasar properti Indonesia mengalami pasang surut. Berawal dari 2008-2009, di mana kala itu, krisis keuangan global merasuki perekonomian Indonesia.

Wow! Crazy Rich Vietnam Divonis Mati Gegara Korupsi 200 Triliun

Periode 2010-2013, merupakan masa-masa keemasan bagi ekonomi Indonesia, khususnya industri properti. Dalam masa tiga tahun ini, properti Indonesia memasuki fase pemulihan hingga melesat cepat.

Namun, sayangnya hal itu tak berlangsung lama, karena periode 2014-2015, roda ekonomi nasional mengalami perlambatan, sehingga berimbas ke bisnis properti, hingga saat ini.

Apartemen Antasari 45 Mangkrak, Begini Penjelasan Lengkap PDS

Seperti tidak mau berlama-lama terpuruk, pasar properti Indonesia diprediksi bakal kembali meledak (booming) pada akhir 2016 dan awal 2017.

Belum lagi, rencana pemerintah untuk membuat suku bunga menjadi 'single digit', tentu berkah bagi pengembang properti nasional, terutama ibu kota Jakarta.

23 Ribu Pohon Ditebang, Petani Coklat Gugat Sentul City Rp3,8 Miliar

Memasuki enam bulan kedua tahun ini, Jakarta Selatan, masih menjadi area yang paling diminati dibanding lokasi lain di seluruh Indonesia.

Sebab, perpaduan yang ideal antara tempat tinggal, perkantoran, dan area komersial yang berkembang membuat wilayah ini menjadi primadona dengan menawarkan sejuta pesonanya di sektor properti.

Memiliki akses yang baik menuju pusat kota, baik jalur kendaraan pribadi, commuter line maupun angkutan umum lainnya memacu pertumbuhan bisnis komersial di Jakarta Selatan, yang saat ini sudah nampak jelas terpampang lewat kawasan TB Simatupang.

Pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta Selatan, turut mendorong minat investor dan pencari properti melirik kawasan Jakarta Selatan, salah satunya di kawasan Kalibata.

Melihat peluang tersebut, Woodland Park Residence hadir sebagai hunian yang menawarkan lebih dari sekadar tempat tinggal.

Dengan desain eksklusif, mewah dan elegan pada saat yang bersamaan Woodland Park Residence menawarkan lingkungan yang sehat, konservasi alam, kualitas lingkungan dalam ruangan, daya guna energi, dan daya guna air.

Direktur Utama PT Pardika Wisti Sarana, Achmad Setiadi, selaku pengembang Woodland Park Residence mengatakan, hampir 80 persen dipakai untuk lahan hijau, sehingga membuat konsumen serasa tinggal di sebuah “hutan alami” di kawasan hunian seluas 3,2 hektare.

"Woodland memiliki lima menara antara lain Tower Matoa, Tower Trembesi, Tower Cendana, Tower Mahogany, serta satu Tower Condotel yang dikelola oleh Swiss-Belhotel International. Fasilitas pendukungnya seperti sky lounge (Tower Cendana dan Tower Mahogany), golf putty, triple-play (tv cable, internet & telepon), dan parkir luas," kata Setiadi, melalui keterangan persnya, Rabu 12 Oktober 2016.

Selain itu, untuk hunian terdapat beberapa tipe. Mulai dari tipe Studio, one bedroom, one bedroom + one, two bedroom, two bedroom + one sampai tipe luxurios, yaitu Townhouse dan Penthouse.

Setiadi menambahkan, kalau pihaknya tidak hanya terfokus pada calon pembeli yang berasal dari Jabodetabek saja, namun menyasar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan bahkan Sulawesi.

"Daerah-daerah ini sudah memahami nilai investasi jangka panjang yang diperoleh dari hunian hijau," ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya