Kesempatan Kedua Ignasius Jonan Jadi Pembantu Jokowi

Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Setelah hampir dua bulan tanpa menteri definitif, hari ini akhirnya Presiden Joko Widodo melantik menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi pelaksana tugas menggantikan Arcandra Tahar. 

Reaktivasi Pabrik PIM-1 Bakal Tingkatkan Produksi Pupuk Indonesia

Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dipercaya menjadi nahkoda salah satu kementerian strategis tersebut. Jokowi tampaknya masih memberikan kesempatan bagi mantan-mantan menteri yang pernah didepaknya untuk kembali di kabinet. 

Seperti diketahui, saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan, kinerja Jonan tidak bersinar seperti pada saat dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik

Catatan VIVA.co.id,  Jumat 14 Oktober 2016, ada beberapa kebijakan Jonan yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. 

Salah satunya, Jonan tidak konsisten dalam menentukan kebijakan bagi angkutan transportasi berbasis online. Beberapa kali, dia menyatakan melarang pengoperasian angkutan berbasis online, namun tidak lama kemudian dicabut kembali larangannya, karena menimbulkan kontroversi dan berseberangan dengan keinginan Jokowi yang mendukung perkembangan angkutan jenis tersebut. 

Konflik Rusia ke Ukraina Dongkrak Harga Minyak RI

Jonan juga sempat berselisih paham dengan beberapa menteri di kabinen kerja, salah satunya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Meskipun sikapnya tersebut beralasan, namun tetap saja bertentangan dengan keinginan Jokowi. 

Terlepas hal tersebut, Jonan diakui memiliki kemampuan manajerial yang baik. Keahliannya tersebut sudah dibuktikannya saat menahkodai PT KAI. Hal itu pula mungkin yang menjadi salah satu pertimbangan Jokowi memilih Jonan. Sebab, karir pria kelahiran Singapura, 21 Juni 63 ini, belum pernah secara menonjol berkecimpung di sektor energi. 

Dia sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada 2001 sampai 2006. Kemudian, menjadi direktur di Citigroup pada 2006 sampai 2009, setelah akhirnya dipercaya sebagai direktur utama PT KAI.

Setelah didepak dari Kementerian Perhubungan, kini dia dipercaya bersama Arcandra Tahar untuk menahkodai Kementerian ESDM. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya