Upah Buruh September Naik, Ini Besarannya

Ilustrasi buruh pekerja bangunan konstruksi jalan tol
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

VIVA.co.id – Perkembangan upah nominal harian buruh pada September 2016 tercatat mengalami kenaikan. Baik itu upah nominal buruh pertanian, buruh bangunan, buruh potong rambut, sampai dengan upah pembantu rumah tangga.

Urgensi Sensus Pertanian di Era Kebijakan Berbasis Data

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengungkapkan, upah buruh nominal harian buruh tani nasional pada September naik sebesar 0,24 persen, dibandingkan upah buruh tani pada Agustus lalu, yaitu dari Rp48.120, menjadi Rp48.235 per hari.

"Upah riil, yang sudah dibagi dengan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (inflasi) Pedesaan; turun 0,09 persen secara month to month," ungkap Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 17 September 2016.

Memotret Sensus Pertanian 2023, Menjaga Ketanganan Pangan di Masa Depan

Kecuk memaparkan perkembangan upah buruh informal perkotaan, yang mencakup upah buruh bangunan (tukang bukan mandor), upah buruh potong rambut wanita per kepala, dan upah pembantu rumah tangga per bulan.

Untuk upah buruh bangunan, rata-rata upah nominal mengalami kenaikan pada September sebesar 0,16 persen, yaitu dari Rp82.348 pada Agustus menjadi Rp82.480. Meski begitu, upah riil secara month to month justru turun sebesar 0,69 persen, dari Rp65.810 menjadi Rp65.768.

Pentingnya Sensus Pertanian 2023

Sementara rata-rata upah nominal buruh potong rambut pada September, mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen, yaitu dari Rp24.781 menjadi Rp24.843. Untuk upah riil, juga mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen, yaitu dari Rp19.804 menjadi Rp19.809.

Sedangkan rata-rata nominal upah pembantu rumah tangga, juga mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen, yaitu dari Rp362.402, menjadi Rp362.910. Sementara untuk upah riil secara month to month, justru turun 0,08 persen, dari Rp289.621 menjadi Rp289.379.
 

Jokowi

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2024