Luhut Yakin Bijih Nikel Bisa Diolah Sendiri di Dalam Negeri

Aktivitas penambangan pemisahan bijih nikel di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Sumber :
  • REUTERS/Yusuf Ahmad

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengagas upaya pengolahan bijih nikel, agar lebih bernilai guna dibanding hanya di ekspor dalam bentuk raw material (barang mentah).

Satu Tahun Berdiri, Intip Langkah MIND ID Genjot Hilirisasi Produk Tambang Nasional

"Jadi nanti raw material itu bisa kita olah dan produksi menjadi end product (barang jadi). Nilainya jadi bertambah, dibanding hanya kita ekspor saja bahan mentahnya," kata Luhut di Gedung BPPT, di Jakarta Pusat, Selasa, 18 Oktober 2016.

"Jadi supaya di Indonesia industrinya itu juga bisa tumbuh," ujarnya menambahkan.

Menteri Bahlil Sebut Ada Pihak Ingin Jegal Hilirisasi di Indonesia

Luhut mengatakan, pola yang terjadi selama ini dari ekspor bijih nikel adalah menjual bahan mentah, untuk dibeli lagi ketika sudah menjadi produk.

Menurutnya, hal ini lah yang membuat industri nikel Indonesia tidak pernah maju, karena hanya mengandalkan penjualan bahan mentahnya saja tanpa mampu mengolahnya.

Melalui Talkshow, Perkumpulan Telapak Gali Dilema Nikel di Indonesia

Padahal, jika pengolahan bijih nikel itu dapat dilakukan sendiri oleh Indonesia, Luhut yakin jika industri apa pun yang menggunakan bahan-bahan dari produk turunan pengolahan nikel itu, bisa semakin berkembang karena cost produksinya lebih terjangkau.

"Sebenarnya nanti (untuk produksi) alat elektronika itu kita enggak perlu impor bahan lagi. Karena selama ini bijihnya kan dari kita, di ekspor ke sana, diproses, dan di impor lagi ke sini," kata Luhut.

"Kalau sudah begitu, nanti alat elektronik cost-nya bisa lebih murah. Jadi bagaimana siklusnya dari raw material sampai ke barang jadi dan industrinya, akan coba kita bangun agar perekonomian kita juga bisa meningkat," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya