- REUTERS/Iqro Rinaldi
VIVA.co.id – Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia saat ini tengah berlangsung. Dalam dua hari ke depan, bank sentral akan kembali mengumumkan arah kebijakan moneter ke depan. Salah satunya, adalah turun atau tetap dipertahankannya tingkat suku bunga acuan Seven Days Reverse Repo Rate.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai menghadiri perhelatan Indonesia Transport Supply Chain & Logistic menyebutkan, ruang bagi otoritas moneter untuk kembali memperlonggar suku bunga acuan masih terbuka lebar.
“Ruang pelonggaran masih ada,” ucap Darmin singkat kepada awak media di Jakarta International Expo, Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2016.
Menurut Menko, semakin terbukanya ruang pelonggaran kebijakan moneter, tentu dipengaruhi oleh beberapa indikator perekonomian yang mengalami perbaikan. Salah satunya, adalah laju inflasi di sisa tiga bulan terakhir yang masih terkendali.
Kendati demikian, mantan Direktur Jenderal Pajak itu menegaskan, meskipun ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin lebar, bukan berarti bank sentral akan dengan mudah menerapkan kebijakan itu. Sebab, ada pertimbangan yang dijadikan landasan, sebelum mengeksekusi suatu kebijakan.
“BI itu tidak perlu disuruh-suruh. Kalau disuruh-suruh intervensi namanya. Kalau ruangnya ada, tidak disuruh juga pasti turun,” katanya.
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar
Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.
