- VIVA.co.id / Agus Rahmat
VIVA.co.id – Pihak Istana meminta evaluasi sektor ekonomi terhadap dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), tidak dilihat terpisah.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, evaluasi sektor ekonomi harus dilihat menyeluruh. Apalagi, ekonomi Indonesia tidak berdiri sendiri. Tapi ikut dipengaruhi situasi ekonomi global.
Salah satu yang berpengaruh menurut Pramono, situasi di Timur Tengah yang bergejolak, sehingga memberi dampak pada kondisi ekonomi global, dan Indonesia kena imbasnya.
"Sekarang ini ketika ekonomi global mengalami penurunan dan ada ketegangan di Timur Tengah, ekonomi kita dianggap sebagai ekonomi yang tumbuh dengan menjanjikan.Hal itu terlihat dari program pemerintah berkaitan dengan pengampunan pajak atau tax amnesty," jelas Pramono, di kantornya, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Kesuksesan program tax amnesty tahap pertama yang berakhir September 2016, menurut Pramono bukti bahwa ekonomi Indonesia membaik. Masyarakat percaya dengan pemerintah.
Kepercayaan publik juga tinggi, terhadap pribadi Presiden Jokowi. Sehingga, kata Pramono, program tax amnesty yang disebut tersukses di dunia, bisa berjalan dengan baik.
"Mudah-mudahan dengan adanya tax base (basis pajak) yang makin luas, program tax amnesty yang berjalan dengan baik, dan juga makro ekonomi kita yang terjaga, inflasi rendah, diharapkan ekonomi kita di 2017 akan lebih baik dibandingkan 2016," jelas Pramono.
Seskab Pramono Anung Tak Dampingi Jokowi ke Dubai, Istana: Gantian, Mereka Bergiliran
Istana menepis tak ikutnya Seskab Pramono Anung dalam kunker ke Dubai dispekulasikan terkait isu keretakan PDIP dengan Jokowi. Pramono Anung juga terlihat sering absen.
