Santri dari 17 Pesantren Bakal Digodok Jadi Pengusaha

Persiapan Perayaan Hari Santri Nasional 2016
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) akan menggelar ajang Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) pada tanggal 24 Oktober hingga 30 Oktober 2016 di Grand City, Surabaya. Ajang ini akan mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan dengan perekonomian di sektor riil. 

OJK Cabut Izin Usaha Asuransi WanaArtha Life

Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia (BI), Yunita Resmi Sari mengatakan bahwa salah satu tujuan ajang tersebut adalah mendorong santri dari 17 pesantren di Surabaya untuk dapat menjadi entrerpreneur muslim yang akan ikut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

"Kita akan merangkul dulu. Pelaku utamanya adalah pesantren yang bekerja sama dengan kementerian agama dan departemen ekonomi keuangan syariah BI. Rencananya lebih kepada pengembangan ekonomi pesantren," kata Sari di kompleks Bank Indonesia, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 21 Oktober 2016.

OJK: Pertumbuhan Industri Asuransi 2023 Perlu Didukung Relaksasi

Presiden Joko Widodo sebagai ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) akan memberikan arahan khusus terkait dengan rencana tersebut. Menurut Sari, pihaknya akan membumikan keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia. 

"Kami bertugas untuk down to earth atau membumikan itu kepada pelakunya. Dalam hal ini adalah meningkatkan akses perbankan untuk financing syariahnya," kata dia. 

Industri Asuransi Optimistis Resesi Global 2023 Bakal Ciptakan Peluang Jangka Panjang

Ia menjelaskan, dalam ajang tersebut ada sesi workshop untuk Finance, Food, Fashion, Fantrepreneur dan Fundutainment (5F) yang akan diikuti oleh peserta. Selain itu, ada sebanyak 20 lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang ikut berpartisipasi.

"Tapi bukan hanya bank syariah, ada LKNB (Lembaga Keuangan Non Bank) seperti kredit, asuransi, leasing, yang konsepnya b to b (business to business). Ada yang Konvensional juga, dari situ kemudian akan diterapkan pola bisnisnya," kata dia. 

Lebih lanjut menurutnya, tidak menargetkan berapa santri yang akan dicetak untuk menjadi enterpreneur. Yang jelas, kata dia, semua santri dari 17 pesantren itu akan didorong untuk mengembangkan unit usahanya sendiri. 

"Potensinya besar karena Indonesia menuju kiblat muslim dunia, Indonesia masuk top ten dari sisi belanja fashion dan food, tapi mereka itu tidak bisa lepas dari kreativitas, nanti akan ada  diskusi pembiayaannya dari BI dan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif)," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya