Kejar Target, AFI Dapat Rp300 Miliar dari BCA

Bank BCA
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perusahaan pembiayaan PT Andalan Finance Indonesia (AFI) melanjutkan kerja sama fasilitas kredit Installment Loan dengan PT Bank Central Asia, Tbk (BBCA) untuk yang keenam kalinya sebesar  Rp300 miliar.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Presiden Direktur AFI Sebastianus H. Budi mengatakan, kerja sama antara AFI dan BCA hingga keenam kali ini merupakan bukti kepercayaan sektor perbankan terhadap konsistensi kinerja AFI. Dengan adanya penambahan fasilitas kredit ini, maka total fasilitas kredit yang telah diterima AFI dari BCA sebesar Rp1,425 triliun. 

“Kami sangat optimistis dapat membukukan kinerja bagus seiring dengan semakin kuatnya dukungan dari pemangku kepentingan. Di pengujung tahun ini, kami tengah mempersiapkan pendanaan untuk kebutuhan pembiayaan di tahun 2017 nanti,” ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 1 November 2016.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Sebastianus mengungkapkan, Perseroan saat ini berada tengah mengejar proyeksi kenaikan laba bersih sebesar 78 persen hingga akhir tahun 2016. Fokus bisnis dan komitmen peningkatan layanan prima terhadap nasabah terus dilakukan guna mendorong kinerja prima. 

“Selain itu, sinergi dengan pemangku kepentingan, peningkatan kualitas SDM dan implementasi sistem baru yang terintegrasi secara online juga turut mendukung pertumbuhan bisnis  perseroan,” tuturnya.

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk memperoleh struktur pendanaan yang optimal dengan biaya dana yang kompetitif. "Dalam waktu dekat ini, perseroan akan kembali mendapatkan tambahan dana dari beberapa bank nasional," ujarnya.

Pembiayaan meningkat

Hingga kuartal III 2016, AFI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,6 triliun atau meningkat sebesar 13 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 82 persen dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016.

“Kami optimis target pembiayaan tahun ini dapat tercapai seiring penurunan suku bunga acuan 7 days Repo Rate di mana saat ini sebesar 4,7 persen serta semakin kuatnya dukungan dari pemangku kepentingan termasuk rekanan kreditur, rekanan dealer dan Nasmoco Group (Dealer Toyota di wilayah Jogjakarta dan Jawa Tengah),” ujarnya.

Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun. Target pembiayaan ini naik sebesar 20 persen dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan di tahun sebelumnya. 

Perusahaan yang saat ini masih berfokus pada pembiayaan kendaraan bekas (roda empat atau lebih). Ini ditunjukkan dengan komposisi pembiayaan kendaraan bekas sebesar 75 persen dan sisanya sebesar 25 persen merupakan pembiayaan kendaraan baru. Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, 10 persen berupa kendaraan niaga (commercial) dan 90 persen lainnya berupa kendaraan penumpang (passenger).

Kenaikan pada penyaluran pembiayaan dan nilai aset diikuti dengan efisiensi biaya operasional serta penurunan tingkat piutang tak lancar (Non Performing Financing/NPF). Penurunan tingkat NPF ini terjadi karena sistem deteksi dini yang dilakukan oleh perusahaan terhadap konsumen yang piutangnya terindikasi bermasalah dalam pembayaran dapat berjalan dengan baik.

Sebastianus menambahkan, Andalan Finance dalam waktu dekat berencana untuk membuka cabang baru di pulau Jawa. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya