Pertamina EP Kelola Cadangan Migas Trembul 40,1 Juta Barel

Ilustrasi ladang minyak
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – PT Pertamina EP dan PT Sarana GSS Trembul menandatangani perjanjian kerja sama operasi (KSO) untuk mengelola lapangan minyak dan gas bumi di Trembul, Jawa Tengah. Area operasi lapangan migas tersebut memiliki cadangan migas sekitar 40,1 juta barel.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Presiden Direktur Sarana GSS Trembul, Bambang Mulyadi mengatakan, bahwa kerja sama ini dilakukan untuk  mengelola lapangan migas tua di Trembul. Pertamina diketahui mendapatkan hak eksklusif untuk melaksanakan operasi migas di area operasi migas di Trembul.

"Ini lapangan migas tua yang ada di Trembul, kebetulan ada sumur-sumur tua di situ," kata Bambang di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu 2 November 2016.

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

Bambang mengatakan, bahwa pihaknya juga menjaga hubungan baik dengan penambang-penambang migas lokal. Selama ini, hubungan paguyuban penambang migas lokal dengan Pertamina berjalan cukup baik.

"Keberadaan tambang di sana dipayungi paguyuban yang bekerjasama dengan Pertamina, dan Pertamina yang mengatur hubungan mereka dengan kami, mitra KSO," ucapnya.

Lapangan Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning Resmi Beroperasi

Tak hanya itu, kata Bambang, Pertamina juga memberikan bantuan berupa alat-alat tambang untuk penambang-penambang migas lokal. "Jadi dengan penambang lokal kami akan bersinergi saling membantu," katanya.

Sebagai informasi, area operasi migas Trembul terletak di Desa Talokwohmojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Luas area operasi ini 47,6 kilometer persegi, terletak 15 km di sisi barat Kota Blora.

Area operasi ini ditemukan oleh perusahaan Belanda, Nederlandsche Koloniale Petroleum Mij (NKPM), yang merupakan anak perusahaan Standard Oil of New Jersey pada 1917 yang kini dikenal sebagai Exxonmobil.

Di area operasi Trembul terdapat 24 sumur yang dibor dan dieksploitasi oleh NKPM. Area ini ditutup pada 1942, menyusul invasi Jepang dalam Perang Dunia kedua. Area ini diperkirakan memiliki cadangan minyak sebesar 40,1 juta barel. NKPM sendiri sepanjang 1917-1942 baru mengambil 307 ribu barel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya