Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)
Sumber :
  • REUTERS/Steven Saphore
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa saham kawasan Asia dan Pasifik dibuka melorot pada perdagangan Jumat. Investor mencermati dinamika politik di Amerika Serikat jelang pemilihan presiden. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Dikutip dari CNBC, Jumat 4 November 2016, di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,81 persen dan indeks Topix turun 0,9 persen.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
"Pemilihan AS lagi-lagi menjadi pendorong utama di pasar saham (Asia dan Pasifik) dibuka pagi ini," ujar Kepala Analis Pasar di CMC Markets, Ric Spooner dalam sebuah catatan Jumat, 4 November 2016. 

Indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan mendatar pada level 1.984. Sedangkan di Australia, indeks ASX 200 melorot 0,57 persen setelah hampir satu jam pembukaan perdagangan saham. 

ASX tertekan hampir di semua sub sektor indeks, dengan penurunan terbesar di sektor energi yang tergelincir 1,62 persen. Sementara itu, sub sektor keuangan juga dibuka turun 0,97 persen. 

Emiten perbankan yang biasa disebut big Four, dibuka lebih rendah. Dipimpin jatuhnya saham National Australia Bank yang anjlok 5,05 persen, diikuti ANZ turun 0,55 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 0,63 persen dan Westpac yang merosot 0,37 persen. 

"Pasar keuangan saat ini mencoba memantau keseimbangan yang tepat antara probabilitas yang lebih besar dari Clinton dan kemungkinan kemenangan Trump," tambahnya. 

Sementara itu, hari ini harga minyak penguat di pasar Asia. Minyak mentah berjangka AS naik 0,29 persen di level US$44,79 per barel, minyak mentah Brent naik 0,24 persen menjadi US$46,46 per barel. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya