Euforia Pilpres AS Mereda, IHSG Berpeluang Rebound

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kekhawatiran dan isu terkait agenda pemilihan presiden di Amerika Serikat yang telah mereda, diperkirakan membuat indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Kamis, 10 November 2016 kembali normal.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Menurut Analis First Asia Capital David N Sutyanto, indeks harga saham gabungan (IHSG)  berpeluang berbalik arah atau rebound pada perdagangan hari ini dan akan kembali fokus pada isu kenaikan tingkat bunga di AS menjelang akhir tahun ini. 

"IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak di batas bawah atau support 5.380 hingga batas atas atau resistence di 5.450 sehingga berpeluang rebound," ujarnya di Jakarta.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

David mengatakan, IHSG pada perdagangan kemarin bergerak fluktuatif (bervariasi) seiring fokus pasar pada hasil perhitungan suara pemilihan presiden di AS. Posisi Trump yang pimpin perolehan suara atas Clinton telah menekan perdagangan saham di pasar Asia kemarin termasuk imbasnya ke perdagangan saham di Indonesia. 

Menurutnya, di tengah koreksi sejumlah saham unggulan, aksi beli selektif mewarnai saham pertambangan logam, baja, dan sebagian saham batu bara. "Pelaku pasar juga berspekulasi atas saham grup MNC menyusul terpilihnya Trump sebagai Presiden AS," tuturnya.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Sementara di bursa global tadi malam, pasar saham justru merespons terpilihnya Trump sebagai presiden ke 45 di AS dengan melakukan aksi beli setelah sempat diliputi kekhawatiran. Indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx akhirnya menguat 1 persen di 3.056,29.

Di Wall Street semua indeks saham utama melanjutkan rally. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,4 persen dan 1,1 persen di 18.589,69 dan 2.163,26. 

"Janji Trump untuk meningkatkan pengeluaran belanja anggaran pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi telah mendorong rally harga komoditas logam dan mengangkat harga saham terkait sektor tersebut. Pasar juga meyakini Trump akan lebih mudah mengeluarkan regulasi-regulasi yang ramah terhadap investor mengingat kongres juga dikuasai partai Republik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya