Syarat Bagi Jepang Jika Ingin Garap Kereta Semi Cepat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan,  pihak Jepang telah mendapatkan preferensi untuk menggarap proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya. 

Buka Rute Pelayaran Langsung Ekspor ke China, Menhub Budi Pesan Ini

Meski demikian, Jepang harus mengikuti berbagai syarat yang ditetapkan oleh pemerintah. Di antara syarat yang diberikan adalah, agar pihak Jepang bisa memberikan pembiayaan dalam proyek tersebut.

"Jepang mendapatkan preferensi. Tetapi, harus mengikutin syarat-syaratnya, seperti syarat-syarat pembiayaan," kata Budi, usai rapat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jumat, 11 November 2016. 

Menhub: Pelabuhan Patimban Targetkan Layani Ekspor 160.000 Kendaraan

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu mengatakan, pembangunan kereta api telah masuk ke dalam proyek strategis nasional, sehingga tentu itu menjadi fokus pemerintah. Untuk itu, pembiayaan diperlukan untuk mempercepat realisasi pembangunan tersebut. 

"Kita harapkan, swasta yang ada di sana (memberikan pembiayaan). Itu yang menjadi salah satu persyaratan," kata dia. 

Menhub Budi Jelaskan 5 Poin Penting Kesepakatan FIR RI-Singapura

Hingga saat ini, belum ada negara lain yang mendapat preferensi untuk menggarap proyek itu selain Jepang. Dalam waktu dekat, kata Budi, pihaknya akan melakukan pertemuan khusus untuk proyek ini.

"Tentu, kami selesaikan rencananya dulu," katanya. (asp)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Garap Proyek Transportasi, Menhub Sebut Jokowi Akan ke Jepang

Beberapa proyek transportasi yang disiapkan seperti kelanjutan MRT di Jakarta, hingga kereta semi cepat dari Surabaya ke Jakarta. Skema G to G atau G to B.

img_title
VIVA.co.id
22 Juni 2022