- VIVANews/ Tri Saputro
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, sumber pertumbuhan ekonomi tahun depan akan tetap berasal dari faktor dalam negeri. Mulai dari konsumsi pemerintah dan konsumsi masyarakat, sampai dengan sektor ekonomi pendukung lainnya.
"Karena lingkungan global masih tidak pasti," jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani dalam sebuah diskusi di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis malam, 17 November 2016.
Ani mengakui, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat semakin menimbulkan ketidakpastian bagi perekonomian global. Ini dikarenakan sejumlah kebijakan yang disuarakan Trump selama masa kampanye, yang cenderung proteksionis.
Menurut Ani, apa pun yang terjadi dari arah kebijakan ekonomi AS kedepan, mau tidak mau pasti akan dirasakan oleh seluruh negara, tak terkecuali bagi Indonesia. Apalagi, negeri adi daya tersebut masih menjadi salah satu pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia.
"Langsung dan secara tidak langsung, pasti akan terpengaruh dari perubahan policy di Amerika," kata dia.
Karena itu, peningkatan konsumsi dalam negeri yang mencakup konsumsi pemerintah dan rumah tangga akan kembali dilanjutkan dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi tahun depan. Pemerintah, ditegaskan Ani, akan berusaha menyeimbangkan setiap sumber pertumbuhan.
"Seperti yang diharapkan oleh Presiden, tidak hanya tumbuh tinggi, tapi mampu tumbuh inklusif dan berkualitas," ungkapnya.
Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel
Serangan drone Iran ke Israel dikhawatirkan bakal berdampak secara politik dan ekonomi dalam negeri yang terjadi pada Sabtu malam, 13 April 2024. Memang, serangan Iran in
